Untuk satu kali melaut kami membutuhkan premium sebanyak 70 liter. Namun saat ini, kami hanya mendapat jatah 20-30 liter, sehingga tidak cukup untuk operasional perahu yang kami gunakan."
Cianjur (ANTARA News) - Ratusan nelayan di pantai selatan Cianjur, Jabar, terpaksa berhenti melaut karena mahal dan sulitnya mendapatkan BBM jenis premium di wilayah tersebut.

Hal tersebut telah terjadi sejak dua pekan terakhir, dimana nelayan terpaksa mendaratkan perahunya ketimbang melaut. Selain sulit dan mahalnya BBM, cuaca ekstrem masih menyelimuti wiilayah tersebut.

Hadi (34) salah seorang nelayan mengungkapkan, sejak kenaikan harga BBM diberlakukan beberapa waktu lalu, membuat hampir 60 persen nelayan di kawasan itu, berhenti melaut.

Pasalnya ungkap dia, selain mahal nelayan dibatasi untuk membeli BBM setiap harinya. Sehingga jatah yang mereka dapat dirasa tidak cukup untuk menutupi kebutuhan selama melaut.

"Untuk satu kali melaut kami membutuhkan premium sebanyak 70 liter. Namun saat ini, kami hanya mendapat jatah 20-30 liter, sehingga tidak cukup untuk operasional perahu yang kami gunakan," katanya.

Sulitnya mendapatkan jatah BBM tersebut, membuat sebagian kecil nelayan beralih profesi menjadi kuli serabutan atau bertani, sedangkan sisanya terpaksa menganggur karena tidak memiliki keahlian lain.

Harapan mereka pihak pemerintah atau investor membangun SPBU di wilayah tersebut, guna memudahkan nelayan untuk mendapatkan pasokan BBM yang selama ini harus mereka beli di SPBU di Kecamatan Tanggeung, yang berjarak puluhan kilometer.

"Karena jauhnya jarak dan kami membeli pakai jerigen sehingga kami harus pasrah hanya dijatah sebanyak puluhan liter. Belum ditambah ongkos, ini sudah menambah biaya operasional dengan penghasilan yang tidak seimbang," tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Cianjur, Gatot Subroto, menilai sudah selayaknya dibangun SPBU di wilayah Cidaun. Hal tersebut untuk memudahkan nelayan untuk mendapatkan BBM guna keperluan kapal motor.

Selama ini pihaknya telah mendiskusikan hal tersebut dengan pihak terkait di Pemkab Cianjur. Namun hingga saat ini, belum terealisasi dengan alasan ketentuan jarak antar SPBU di wilayah selatan.

"Dalam waktu dekat kami akan berusaha mencarikan solusi bagi nelayan di wilayah tersebut. Semoga ada jalan keluar dari permasalahan nelayan yang kesulitan mendapatkan BBM itu," katanya singkat. (FKR)

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013