Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia (Persero) terus melakukan transformasi dan inovasi menerapkan teknologi robotik dan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) guna meningkatkan layanan dan memajukan bisnis BUMN tersebut.

Direktur Operasi dan Digital Service PT Pos Indonesia (Persero), Hariadi mengatakan teknologi terbaru berupa mesin sortir robotik dan sistem identifikasi yang memanfaatkan gelombang radio (RFID) merupakan langkah transformasi dan inovasi yang terus dilakukan perusahaan.

Nantinya, lanjut Hariadi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu mesin sortir robotik dan RFID akan digunakan dalam proses operasi pengiriman barang.

"Kehadiran teknologi ini merupakan upaya Pos Indonesia dalam melakukan otomatisasi proses menyortir barang-barang pengiriman. Tujuannya, agar memiliki competitive advantage dan competitive comparative di jasa pengiriman," ujarnya.

Menurut dia, perusahaan logistik tersebut ingin menjadi leader di cost competitiveness, dengan menambah kapasitas, memperbaiki kualitas kerja untuk jangka pendek dan mengantisipasi kebutuhan SDM yang semakin bertambah dan semakin mahal di jangka panjang.

Dikatakannya, kehadiran mesin sortir robotik diharapkan mampu menurunkan biaya sumber daya manusia (SDM) di jajaran Processing Center, bahkan, diperkirakan bisa menurunkan biaya SDM antara 60-80 persen.

Kemudian, tambahnya, penerapan mesin sortir robotik akan meningkatkan kapasitas jumlah barang yang dikirimkan serta menurunkan irregularitas atau penurunan salah salur.

"Selama ini sangat mungkin terjadi karena sangat mengandalkan manusia. Sekarang sudah tidak mungkin salah," ujarnya.

Hariadi menyebutkan kedua teknologi tersebut telah diluncurkan di Sentral Pengolahan Pos (SPP) Surabaya pada 16 November 2023 yang selanjutnya akan disusul di Jakarta pada Desember mendatang.

Dikatakannya, jenis dan spesifikasi mesin sortir robotik yang diterapkan di Pos Indonesia adalah Autonomous Mobile Robots (AMR) yang di dalamnya terdapat Artificial Intelligence (AI), dilengkapi dengan sensor dan teknologi komputasi sehingga dapat mempelajari dan menafsirkan lingkungannya.

Penggunaan mesin sortir robotik dengan kecepatan 2 meter per detik mampu meningkatkan kapasitas perusahaan yakni 700 persen dan akan ditingkatkan sesuai kebutuhan.

Jumlah robot terpasang di SPP Surabaya sebanyak 40 buah dan menyusul untuk SPP Jakarta dengan jumlah yang sama.

"Inovasi dan transformasi yang kami lakukan ini diharapkan bisa meningkatkan kepuasan pelanggan ke depannya, serta memberikan pengalaman baru," ujar Hariadi.

Baca juga: LKBN ANTARA sepakati kerja sama dengan PT Pos Indonesia

Baca juga: Indonesia dan Jepang bahas eliminasi pos tarif ikan olahan


 

Pewarta: Subagyo
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023