Manado (ANTARA) - Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (BPMS-GMIM) mengajak jemaat tidak terprovokasi pascabentrok antarkelompok di Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada Sabtu (25/11) lalu.

"Kami selalu berharap jemaat yang ada masyarakat senantiasa tidak terprovokasi informasi-informasi yang tidak bertanggung jawab," ajak Sekretaris Umum BPMS GMIM, Pdt. Evert Andri Alfonsus Tangel, M.Th, M.PdK di Tomohon, Senin.

Dia berharap warga tetap menjaga situasi tetap kondusif, tidak cepat terprovokasi melainkan tetap menjaga suasana yang baik.

"Mari kita menjadi pelopor atau pendukung terciptanya sebuah kedamaian," ujarnya.

Selanjutnya, Wakil Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM 'Petra' Kinilow, Penatua Ferdinand Rompas SE mengatakan, situasi kondusif daerah perlu dijaga, apalagi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Mari semua terus menjaga keamanan dan kedamaian, menjaga kondusifitas menjelang Natal dan Tahun Baru, dan itu bukan hanya umat Kristiani misalkan, tapi antarsesama umat beragama," kata Ferdinand.

Umat beragama, lanjut dia, terus menjaga tali silaturahmi di samping tokoh agama memberikan pemahaman bahwa bentrok antarkelompok di Kota Bitung tidak direncanakan.

"Mungkin itu terjadi secara spontanitas, ada terjadi perbedaan pendapat mungkin," katanya.

Paling penting, menurut dia, tokoh lintas agama memberikan penyadaran atau edukasi bahwa harmonisasi antarumat beragama sudah berlangsung sejak lama.

"Ini perlu diingat-ingatkan lintas generasi tentang bagaimana para pemeluk agama sangat menghargai perbedaan. Kita semua adalah bersaudara," ujarnya.

Baca juga: Kapolda Sulut sebut kondisi Kota Bitung aman dan terkendali

Baca juga: Gus Yahya instruksikan warga NU ikut redakan ketegangan di Bitung

Baca juga: Menkominfo minta masyarakat tak terhasut hoaks terkait bentrok Bitung

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023