Jakarta (ANTARA) - Kepala pelatih tunggal putri Indonesia Indra Widjaja mengatakan Gregoria Mariska Tunjung akan fokus pada pemulihan cedera di telapak kakinya agar bisa tampil maksimal pada World Tour Finals (WTF) yang akan digelar di Hangzhou, China, Desember.

“Untuk WTF kami masih memiliki sekitar 20 hari. Ini bisa dipakai untuk persiapan dan pemulihan. Semoga telapak kakinya sudah pulih. Harapannya pekan depan sudah normal, sehingga punya waktu dua pekan untuk persiapan penuh ke WTF,” kata Indra dalam keterangan tertulis PP PBSI, Senin.

Mengenai cedera tersebut, pelatih mengungkapkan Gregoria datang ke Shenzhen untuk melakoni China Masters 2023, pekan lalu, memang tidak dalam kondisi bagus karena telapak kaki kanan dan kiri Gregoria sudah pecah dan belum tumbuh kulit baru.

“Setelah juara di Kumamoto, memang sempat ada pertimbangan apakah Gregoria akan tetap tampil di China Masters atau dilepas. Ini karena dia sudah lolos ke World Tour Finals. Tetapi keputusan Gregoria tetap mau main. Dia akan tetap fight. Tentu kami dukung,” ungkap Indra.

Mengenai penampilan Gregoria di China Masters, Indra menilai Gregoria memiliki semangat juang yang tinggi, terbukti dari keinginannya untuk terus bermain dan menghiraukan rasa sakit di telapak kakinya.

“Dari penampilan Gregoria di China Masters ini ada nilai positifnya. Meski dalam kondisi tidak bagus, Gregoria tetap memiliki keinginan kuat. Segala rasa sakitnya bisa dilawan. Dia tidak mau menyerah begitu saja dengan rasa sakitnya,” kata Indra.

“Saya salut dengan keinginan dia yang kuat ini. Ini nilai positif yang bisa diambil dari penampilan Gregoria di China Masters ini,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Gregoria sebut cedera bukan alasan kekalahan di China Masters

Adapun juara Kumamoto Masters 2023 itu mengakhiri perjalanannya di China Masters dengan terhenti di babak 16 besar. Di babak pertama, ia bertemu dengan wakil Thailand Busanan Ongbamrungphan, sementara di partai kedua ia berhadapan dengan wakil Jepang Nozomi Okuhara.

“Di babak kedua bertemu Okuhara, reli-relinya makin panjang, otomatis gesekan-gesekan telapak kakinya makin intens dan makin panas karena kulit telapak kakinya masih tipis. Saya lihat, kondisi ini membuat fokus, pikiran, dan konsentrasinya bercabang,” kata Indra.

“Gregoria mau terus fight, sementara kondisi telapak kakinya sebenarnya kurang memungkinkan. Dari faktor itulah, penampilannya di tengah lapangan lawan Okuhara jadi agak tanggung,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Torehan prestasi Gregoria jadi inspirasi sektor tunggal putri
Baca juga: Pelatih beri evaluasi pada lima ganda putra di China Master


Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023