Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 3,78 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.013,41. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,73 poin atau 0,08 persen ke posisi 924,12.

"Bahwa penguatan IHSG sudah cenderung terbatas, hal ini dikarenakan akan adanya aksi profit taking. Dari sisi sentimen sebetulnya dipengaruhi oleh tekanan bursa global khususnya Asia yang bergerak terkoreksi.

Namun hal tersebut cukup wajar dan IHSG membutuhkan adanya pullback terlebih dahulu," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, Senin.

Baca juga: IHSG awal pekan menguat di tengah pelemahan bursa kawasan Asia

Pasar saham kawasan Asia tampaknya mencermati perkembangan data ekonomi China, dimana Biro Statistik Nasional (NBS) China mengungkapkan profit firm China Industrials turun 7,8 persen per Oktober 2023.

Hal tersebut memberikan penunjukan pemulihan ekonomi China tidak merata pada tahun ini, dengan awal yang baik pada kuartal I, memudar dengan cepat pada kuartal II, sebelum mendapatkan momentum pada kuartal III-2023.

Dengan demikian, memberikan indikator ketidakpastian karena tekanan yang berkepanjangan di sektor properti China, risiko utang pemerintah daerah, lemahnya permintaan domestik dan global, dan ketegangan geopolitik telah membuat bingung para investor dan merugikan keuntungan perusahaan dan juga Penegak Hukum China, dimana kepolisian China menyelidiki dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh Zhongzhi Enterprise Group. Zhongzhi merupakan sebuah perusahaan manajer investasi pengelola dana terkemuka di China.

Baca juga: IHSG Senin dibuka menguat 26,17 poin

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 1,32 persen, diikuti sektor properti dan sektor energi masing-masing naik sebesar 1,11 persen dan 0,61 persen.

Sedangkan lima sektor turun yaitu sektor teknologi paling dalam minus 5,72 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing turun sebesar 0,76 persen dan 0,64 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu JARR, PDPP, PURI, PTPS, dan HOKI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni EDGE, SOUL, STRK, MENN dan PANI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.358.537 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,28 miliar lembar saham senilai Rp10,19 triliun. Sebanyak 271 saham naik, 248 saham menurun, dan 247 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 177,80 poin atau 0,53 persen ke 33.447,69, indeks Hang Seng melemah 34,35 poin atau 0,20 persen ke 17.525,06, indeks Shanghai melemah 9,27 poin atau 0,30 persen ke 3.031,70, dan indeks Strait Times melemah 8,39 poin atau 0,27 persen ke 3.086,42.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023