Dengan harapan mereka memperoleh pendidikan yang mampu mengoptimalkan kelebihan yang mereka miliki
Singaraja, Bali (ANTARA) - Yayasan Disleksia Bali membantu anak berkebutuhan khusus yang mengalami permasalahan disleksia di wilayah Kabupaten Buleleng sebagai upaya mendukung program akselerasi pengembangan pendidikan di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut.

"Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Kami melakukan pemetaan dan observasi awal bahwa banyak anak disleksia di Buleleng yang tidak terpantau dan sering dicap bodoh di sekolah mereka," kata Sekretaris Yayasan Disleksia Bali Ketut Trika Adi Ana di Singaraja, Senin.

Dia menjelaskan, Yayasan Bali Disleksia merupakan yayasan yang didirikan oleh Dr Andrea Carroll. Yayasan ini bergerak di bidang sosial dan pendidikan.

Pada bidang pendidikan, yayasan ini bergerak untuk membantu anak-anak yang berkebutuhan khusus, utamanya disleksia supaya bisa mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

"Dengan harapan mereka memperoleh pendidikan yang mampu mengoptimalkan kelebihan yang mereka miliki. Selama ini, anak-anak disleksia sering dilabeli dengan sebutan anak ‘bodoh’ karena mengalami kendala dalam membaca dan menulis," katanya.

Trika menjelaskan lebih lanjut, disleksia diakibatkan oleh sistem pemrosesan data yang mereka berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Meski demikian, dengan proses pembelajaran yang tepat, anak-anak disleksia bisa menjadi pribadi yang unggul dalam bidang seni dan kewirausahaan, karena mereka memiliki kemampuan visualisasi yang jauh lebih baik daripada anak-anak pada umumnya.

Ke depan, katanya, pihaknya akan mendirikan lembaga kursus dan pelatihan serta sekolah non-formal untuk memfasilitasi anak-anak disleksia maupun anak-anak tanpa kebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, yang mengacu pada kurikulum nasional dan kurikulum internasional sesuai standar pendidikan di Inggris.

Yayasan ini juga telah membantu menyiapkan guru-guru di Pulau Dewata untuk mengajar anak-anak disleksia dengan metode yang tepat dalam kelas inklusi, dan secara kontinu memberikan pembelajaran gratis bagi anak-anak disleksia di Buleleng.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Ida Bagus Gde Surya Bharata menyambut baik pendidikan disleksia di Buleleng karena mampu mengakomodasi akses dan pelayanan terhadap siswa yang terdiagnosis mengalami disleksia.

Disdikpora Buleleng berencana melakukan kerja sama dengan Yayasan Disleksia Bali melalui pola integrasi dengan Unit Layanan Disabilitas yang berada di bawah naungan dinas setempat.

"Semakin banyak kami memiliki jejaring kerja untuk pendidikan di Buleleng, kami rasa akan semakin bagus untuk kemajuan dan pengembangan pendidikan di Buleleng," katanya.

Pewarta: IMBA Purnomo/Rolandus Nampu
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023