Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, menciptakan aplikasi yang berfungsi untuk mengkoordinasikan dan mensinkronkan program stunting antar-organisasi perangkat daerah (OPD), desa, dan kelurahan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Natuna Boy Wijanarko di Natuna, Senin, mengatakan aplikasi ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan angka stunting di daerah itu.

"Ini bukti kalau pemerintah serius menangani stunting," ucap dia.

Meskipun demikian, kata dia, untuk mewujudkan keseriusan tersebut juga diperlukan aksi nyata dari setiap OPD.

Baca juga: BKKBN Riau optimalkan alat pemantau terpadu percepat turunkan stunting

"Komitmen kita bersama, dengan penganggaran dari masing-masing OPD dan desa," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pembangunan Daerah (BP3D) Natuna Moestofa Albakry mengatakan, aplikasi tersebut diberi nama Sipenting (Sistem Informasi Perencanaan Terpadu Cegah Stunting).

Latar belakang diciptakannya aplikasi tersebut, kata dia, karena pelaksanaan intervensi stunting di daerah itu belum berjalan dengan efektif akibat lemahnya koordinasi antara OPD dan aksi dari penurunan stunting sehingga belum dilaksanakan secara terpadu.

Baca juga: Pemkab Natuna butuh tambahan tenaga penyuluh kesehatan tekan stunting

"Manfaat dari aplikasi itu adalah bisa memudahkan pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting," ucap dia.

Pada aplikasi tersebut, kata dia, akan tersajikan data penderita stunting mulai dari jumlah penderita, nama, dan tempat tinggal.

"Namun, namanya hanya inisial saja," ujar dia.

Menurut dia, di aplikasi tersebut juga diberikan kolom laporan setiap kegiatan stunting yang dilakukan oleh OPD, desa, dan kelurahan.

Baca juga: BKKBN kukuhkan Duta Generasi Berencana tekan stunting di Natuna

"Di aplikasi itu camat juga tahu apa saja kerja dinkes untuk menurunkan stunting," kata dia.

Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023