Berbagai langkah telah dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan uang tunai..."
Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) mengantisipasi kebutuhan transaksi keuangan masyarakat dengan menyiapkan sistem pembayaran tunai dan non-tunai selama kegiatan Ramadhan dan Idul Fitri 1434 Hijriah, demikian Direktur Departemen Komunikasi BI, Peter Jacobs.

"Berbagai langkah telah dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan uang tunai, dengan cara mengoptimalkan distribusi dan persediaan uang tunai di Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan BI Dalam Negeri," catatnya dalam keterangan pers kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu.

Jacobs mengemukakan, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, selama periode Ramadhan dan Idul Fitri umumnya terjadi peningkatan kebutuhan uang tunai dan sistem pembayaran non-tunai.

Tahun ini diperkirakan akan terjadi kenaikan sekitar 20 persen, menurut dia, antara lain dipengaruhi oleh faktor pembagian gaji ke-13 PNS/TNI/Polri dan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM).

BI memproyeksikan kebutuhan uang masyarakat periode Ramadhan dan Idul Fitri 2013 senilai Rp103,1 triliun atau meningkat Rp17,4 triliun dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.

BI mencatat, kebutuhan uang pecahan besar (UPB) masyarakat diproyeksikan senilai Rp93,4 triliun dan uang pecahan kecil (UPK) diproyeksikan Rp9,7 triliun.

"Bank Indonesia meyakini dapat memenuhi kebutuhan uang periode Ramadhan dan Lebaran tahun ini, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan," catat Jacobs. (*)

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013