Respons dari kekurangan pasokan bahan pokok ini, yakni dibukanya `kran` (impor) untuk menutupi kekurangan itu sampai pada masa panen. Namun, tetap kita menjaga karena pada Agustus masyarakat akan panen,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menjamin impor untuk memenuhi ketersediaan bahan pangan pokok tidak akan mengganggu masa panen yang mudur pada Agustus 2013.

"Respons dari kekurangan pasokan bahan pokok ini, yakni dibukanya `kran` (impor) untuk menutupi kekurangan itu sampai pada masa panen. Namun, tetap kita menjaga karena pada Agustus masyarakat akan panen," kata Hatta saat konferensi pers "Persiapan Dalam Rangka Hari Besar Keagamaan Nasional" bersama kementerian terkait di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu.

Hatta mengatakan komoditas yang diimpor di antaranya cabai rawit dan bawang merah.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krishnamurti, impor cabai sebanyak 9.715 ton dan bawang merah 16.781 ton untuk semester kedua mulai Juli hingga Desember 2013.

Hatta berharap jumlah impor yang telah dimasukkan dalam data Kemendag tersebut dapat segera menurunkan dan menstabilkan harga.

Dia juga mengatakan kurangnya pasokan cabai rawit dan bawang merah disebabkan bukan hanya permintaan, melainkan cuaca yang menghambat panen.

Untuk daging dan telur ayam ras, dia menambahkan, disebabkan harga pakan ternak yang cenderung naik.

Menurut Hatta, peningkatan harga daging ayam ras yang mencapai 19 persen dianggap terlalu tinggi.

"Mentan akan melakukan suatu upaya untuk menstabilkan harga itu, sama halnya dengan telur ayam," katanya.

Hatta menyebutkan komoditi yang mengalami kenaikan harga pada minggu kedua Juli 2013 dibandingkan Juni 2013 (bulan ke bulan), di antaranya, cabe rawit meningkat 63,3 persen dari Rp27.721 per kilogram pada Juni 2013 menjadi Rp45.000 per kilogram Juli 2013, bawang merah mengalami kenaikan 49,08 persen dari Rp32.341 per kilogram menjadi Rp48.213 per kilogram.

Sementara itu, daging ayam ras mengalami kenaikan 19,5 persen dari Rp28.893 per kilogram menjadi Rp34.493 per kilogram dan telur ayam ras mengalami kenaikan 9,32 persen dari Rp18.211 per kilogram menjadi Rp19.908 per kilogram.

Dia menyebutkan harga komoditi lain, seperti cabai merah, ikan bandeng dan daging sapi mengalami kenaikan hanya di antara satu hingga lima persen.

"Walaupun di bawah lima persen, kami tidak ingin tren ini terus meningkat. Oleh sebab itu, maka yang penting diantisipasi sekarang dan sudah kita tetapkan yaitu lima bahan pokok, seperti cabai rawit, bawang merah, daging sapi serta daging dan telur ayam ras," katanya.

Namun, Hatta juga memasukkan beras karena bobotnya besar menyangkut bahan pokok penduduk Indonesia, meskipun kenaikannya tidak signifikan. "Hanya nol koma sekian persen," katanya.
(J010/N002)

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013