Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mendesak Badan Urusan Logistik untuk melakukan intervensi pasar demi menjamin ketersediaan bahan pangan pokok selama musim keagamaan, yakni Ramadhan-Idul Fitri hingga Natal dan Tahun Baru 2014.

"Bulog tidak perlu lagi meminta izin apabila ada tren kenaikan harga beras, maka bulog dipersilakan untuk melakukan intervensi pasar karena memiliki kemampuan itu," kata Hatta saat konferensi pers "Persiapan Dalam Rangka Hari Besar Keagamaan Nasional" bersama kementerian terkait di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu.

Hatta menyebutkan ketersediaan beras yang tersimpan digudang Bulog mencapai 2,96 juta ton atau hampir tiga juta ton.

"Angka tertinggi selama lima tahun terakhir, oleh sebab itu bulog segera melakukan intervensi pasar," katanya.

Hatta mengatakan akan terus mencermati karena beras sebagian besar digunakan makanan pokok penduduk masyarakat Indonesia, terutama untuk masyarakat menengah ke bawah dengan mengadakan 15 kali tambahan atau tiga kali untuk raskin agar pasarnya cukup.

Namun, dia juga meminta Bulog untuk menstabilkan harga beras premium karena ada tren peningkatan seiring dengan meningkatnya kalangan menengah atas.

"Bulog akan tetap terus meningkatkan pembelian di musim basah seperti ini dan kita meyakini walaupun angka ramalan (aram) I hanya berkisar 0,3 persen, kita optimistis pada aram berikutnya akan meningkat," katanya.

Karena itu, dia mengimbau, Kementerian Pertanian harus terus meningkatkan sisi pasokan, sementara Bulog akan menyerap pasokan tersebut.

"Sehingga, pada akhir tahun kita sudah punya kebijakan untuk menjaga ketersediaan pada angka dua juta ton di gudang Bulog," katanya.

Hatta menjamin ketersediaan 2,96 juta ton beras cukup untuk 12 bulan ke depan.

"Satu angka yang sangat kuat dan tinggi. Jadi, jangan main spekulasi karena beras kita kuat untuk mengintervensi pasar,` katanya.
(J010/Z003)

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013