Bandung (ANTARA News) - Sejumlah wisatawan domestik mulai memenuhi Kawasan Wisata Pangandaran Jabar, untuk melihat lebih dekat kawasan wisata yang terkena bencana gempa dan tsunami yang terjadi pada 17 Juli 2006 lalu, Sabtu. Mereka bukan hanya warga Ciamis dan Banjar, tetapi juga dari Bandung dan Jakarta yang terlihat dari sejumlah plat nomor kendaraan. Kedatangan mereka yang secara berombongan baik menggunakan sepeda motor atau mobil menyusuri areal pantai barat hingga pantai timur Pangandaran karena di pinggir-pinggir pantai tersebut banyak bangunan hotel dan cafe yang hancur diterjang tsunami Senin sore lalu (17/7). Dari pantauan ANTARA News, tidak jarang warga mereka yang datang berpose dean berfoto di depan sisa- sisa bangunan yang telah hancur. Bahkan tidak jarang relawan turut bersantai-santai di kawasan Pantai Pangandaran. Sementara itu untuk berkunjung ke kawasan pantai sendiri tampaknya warga belum berani karena adanya kekhawatiran tsunami susulan. Suasana tersebut sangat kontras sekali jika dibandingkan dengan warga korban bencana tsunami yang saat ini sedang berada di pengungsian. Hj Hajijah, warga Cirebon yang berkunjung ke Pangandaran bersama keluarga mengakui kedatangannya untuk melihat suasana pasca tsunami sambil memberikan sumbangan kepada para korban secara langsung. "Kami memberikan makanan dan sembako kepada mereka. Kami berharap mereka diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini," katanya. Diperkirakan jumlah penmgunjung di Pangandaran akan mencapai puncaknya pada Minggu karena bertepatan dengan liburan akhir pekan. Sementara itu pembersihan di kawasan pantai Pangandaran terus dilakukan bersama-sama antara warga, aparat keamanan dari TNI dan POLRI. Pembersihan masih terfokus di area Pantai Pangandaran karena daerah tersebut merupakan daerah yang paling hancur dibandingkan dengan daerah lain karena lebih padatnya pemukiman.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006