Jakarta (ANTARA) - Sekretariat Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (Setdenas KEK) menawarkan berbagai peluang dan insentif investasi KEK ke Singapura.

Dalam acara Indonesia SEZ Business Forum 2023 di Westin Hotel Singapura, Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Susiwijono Moegiarso menyampaikan langkah tersebut dilakukan untuk mengakselerasi pertumbuhan investasi di KEK serta menjangkau calon investor internasional.

“Indonesia memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada investor. Kami memiliki keunggulan dari trifecta ekonomi, pertumbuhan ekonomi kuat, populasi besar dan masa bonus demografi, serta sumber daya melimpah,” kata Susiwijono di Jakarta, Kamis.

Rangkaian kegiatan Indonesia SEZ Business Forum 2023 terdiri dari dua sesi diskusi, yaitu “Investment Opportunities in Indonesia Manufacturing SEZ” pada sesi 1 dan “Unlocking the Benefit for Digital Industry in Indonesian SEZ” di sesi 2.

Acara tersebut dihadiri berbagai pihak yang berpotensi melakukan investasi di KEK, antara lain dari Singapore Economic Development Board (EDB), Sembcorp Industries Ltd, Singtel, Enterprise Singapore, dan investor di berbagai sektor industri seperti GDS Data Center, PDG, IBM, Microsoft, Airbus, Infineon, Kydon Holdings, Millet Holdings, Timbre Group, Doughwit.

Duta Besar RI di Singapura Suryo Pratomo juga menyampaikan optimismenya untuk daya saing investasi di Indonesia. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat mampu menarik minat lebih banyak pihak untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di KEK.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat akan terus menarik lebih banyak dunia usaha dan investasi ke Indonesia, terutama industri manufaktur dan ekonomi digital,” ujar Suryo.

Selain itu, untuk terus mendorong pengembangan KEK Pendidikan dan Digital pertama di Indonesia, dalam pertemuan itu dilakukan penandatangan tiga Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Intelegensia Grahatama selaku Badan Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Singhasari dengan perusahaan-perusahaaan Singapura.

Dubes RI untuk Singapura Suryo Pratomo juga menyampaikan bahwa kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan Singapura akan mempertemukan kepentingan kedua negara.

“Saya percaya bahwa acara penandatanganan MoU hari ini menandai sudah dimulainya proyek dan investasi Anda di KEK, namun masih banyak tindak lanjut yang perlu dilakukan dalam waktu dekat,” ujar Suryo.

Penandatanganan MoU yang pertama antara BUPP KEK Singhasari dengan Kydon Holdings untuk pengembangan EduTech. Edu Tech menjadi satu solusi untuk mencapai pemerataan dan perluasan akses pendidikan.

Selanjutnya, penandatanganan MoU untuk pembangunan kemitraan dengan Doughwitt terkait pengelolaan dana dan aktivitas investasi di sektor teknologi dan non teknologi.

MoU berikutnya merupakan kerja sama antara KEK Singhasari dengan Millet Holdings Pte. Ltd., dan Timbre Group Pte. Ltd., untuk pemberdayaan masyarakat melalui kreasi, pemasaran, dan investasi bersama di Indonesia.

“Penandatanganan tiga MoU antara KEK Singhasari dengan beberapa perusahaan di Singapura, menjadi wujud nyata masih sangat besarnya peluang investasi di KEK, khususnya di bidang manufaktur, ekonomi digital dan pendidikan,” pungkas Plt. Sekjen Denas KEK Susiwijono Moegiarso.

Baca juga: RI-Singapura Sepakat Implementasikan Perjanjian KEK

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023