Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.OG tidak menyarankan wanita menopause rutin meminum air jahe karena bisa semakin memperburuk gejala semburan panas atau hot flashes.

"Boleh saja sekali-sekali apalagi musim hujan (minum air jahe), tapi kalau kita rutinkan, hot flashes itu lebih terasa lagi. Jadi lebih makin bikin uring-uringan," kata dia di Jakarta, Kamis.

Yeni juga mengingatkan para wanita menopause untuk menghindari minuman beralkohol, rokok dan membatasi asupan kafein.

"Apalagi kafein, makin berdebar-debar padahal sudah terjadi peningkatan karena suhu meningkat, nadi meningkat jadi rasanya lebih berdebar-debar. Kafein juga perlu dihindari," ujar dia.

Baca juga: Wanita menopause dibolehkan beri organ intimnya minyak zaitun

Kemudian, berbicara lebih lanjut tentang gejala menopause, ini tak semata semburan panas, tetapi juga bisa meliputi siklus menstruasi yang tidak seperti biasa, vagina kering, demam, keringat pada malam hari dan gangguan tidur, payudara terasa nyeri, serta tekanan darah, kolesterol dan gula darah meningkat.

"Pakaian mesti lebih longgar, menyerap keringat, tidak terlalu tebal, kecuali kedinginan," kata Yeni.

Menopause merupakan proses biologis yang terjadi pada semua perempuan. Menurut Yeni, penerimaan atas kondisi ini merupakan hal paling penting untuk para wanita.

Dia menyarankan para wanita menopause tetap menerapkan gaya hidup sehat termasuk menghindari asupan karbohidrat dan gula berlebihan demi mencegah terjadinya peningkatan berat badan. Olahraga rutin dan istirahat cukup juga menjadi bagian gaya hidup sehat yang disarankan.

Baca juga: Haid pertama lebih awal tak berarti menopause lebih cepat

Yeni menambahkan seorang wanita dapat mengalami perubahan bentuk tubuh dan gangguan kesehatan umum serta penurunan hormon estrogen selama menopause sehingga dapat meningkatkan risiko dari beberapa penyakit. Menurut dia, bahaya terbesar yang dihadapi para wanita setelah menopause yakni penyakit jantung.

"Alasan utamanya karena salah satu tugas estrogen adalah membantu menjaga pembuluh darah tetap fleksibel, sehingga berkontraksi dan melebar untuk mengakomodasi aliran darah. Begitu estrogen berkurang saat menopause, fungsi ini pun akan menurun,” jelas Yeni.

Selain penyakit jantung, beberapa penyakit yang risikonya semakin meningkat saat menopause yaitu osteoporosis (sebelum menopause, tulang wanita dilindungi oleh estrogen sehingga fungsi ini akan hilang); obesitas (menopause menyebabkan tubuh bertambah gemuk dan kehilangan massa jaringan tanpa lemak); infeksi saluran kemih/ISK (vagina yang semakin kering dan tipis menyebabkan bakteri lebih mudah berkembang); dan inkontinensia urine (lapisan estrogen yang hilang pada lapisan kandung kemih membuat otot vagina mengendur).

Baca juga: Menjaga hidup tetap berkualitas di masa menopause

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023