Dalam masalah pertahanan, yang paling penting adalah kesiapan, readiness. Kesiapan ini juga masalah tentang (penanggulangan, red.) bencana dan sebagainya, ya kita siap
Bogor (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI terutama setelah alokasi anggaran belanja alutsista yang bersumber dari pinjaman luar negeri (PLN) naik.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani kepada wartawan di Jakarta menyampaikan hasil rapatnya bersama Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, pada 28 November 2023, menyetujui kenaikan alokasi anggaran belanja alat utama sistem persenjataan luar negeri (alutsista) pada 2024 naik dari angka semula yang disetujui Presiden sebesar 20,75 miliar dolar menjadi 25 miliar dolar AS.

"Banyak prioritas, kita perlu pesawat angkut, kita perlu (pesawat) refueling (pengisian bahan bakar, red.) di udara. Kita belum punya, negara tetangga kita sudah punya," kata Menhan Prabowo menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers selepas acara penyerahan delapan unit helikopter Airbus H225M untuk TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara (Lanud) Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Baca juga: Menhan Prabowo serahkan delapan unit helikopter H225M ke TNI AU

Baca juga: Menhan: Kemandirian kunci pertahanan Indonesia yang kuat


Dia menilai anggaran pertahanan yang memadai untuk belanja alutsista penting karena untuk memastikan prajurit dan alutsista Indonesia selalu dalam keadaan siap tempur menjaga kedaulatan dan batas-batas wilayah negara dari ancaman asing.

Prabowo berpendapat tidak ada yang dapat memastikan situasi damai, yang saat ini dinikmati, langgeng, karena suatu saat konflik dapat pecah sehingga negara perlu punya pertahanan yang kuat untuk menjaga wilayah dan rakyatnya.

"Dalam masalah pertahanan, yang paling penting adalah kesiapan, readiness. Kesiapan ini juga masalah tentang (penanggulangan, red.) bencana dan sebagainya, ya kita siap. Kita tidak bisa terjadi sesuatu, baru kita bergerak mencari alat. Tidak bisa itu," ujar Menhan Prabowo.

Dia melanjutkan menjaga kedaulatan dan memperkuat pertahanan Indonesia juga tidak dapat hanya berdasarkan pada harapan. "Kita tidak bisa hanya berdasarkan atas harapan atau oh kita sudah 40 tahun tidak ada perang dengan negara lain,” kata Prabowo Subianto.

Di lokasi yang sama, Prabowo juga menyampaikan pertahanan menjadi urusan yang vital bagi keutuhan negara mengingat wilayah Indonesia yang luas, terutama jika dibandingkan dengan luas Eropa.

"Luas wilayah kita (Indonesia, red.) sama luasnya dengan Eropa. Eropa 27 negara atau 28, kita satu negara. Ada yang mengatakan pertahanan itu mahal. Benar. Pertahanan mahal, kemerdekaan itu mahal, kedaulatan itu mahal. Kita mau jadi negara terhormat mahal. Dan kita harus mengerti memiliki suatu angkatan perang adalah mutlak untuk menjamin kemerdekaan kita. Kita mengerti dan kita paham untuk mengawaki untuk menjalankan pertahanan itu membutuhkan putra-putri terbaik bangsa,' tutur Prabowo Subianto saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan helikopter H225M di Lanud Atang Sendjaja.

Menhan RI menyerahkan delapan unit helikopter angkut berat Airbus H225M, yang semula bernama Eurocopter EC725 Caracal, kepada TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara (Lanud) Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Delapan helikopter Airbus yang seluruhnya dirakit dan dilengkapi oleh PT Dirgantara Indonesia (DI) itu kini resmi memperkuat Skuadron Udara 8 Wing 4 Lanud Atang Sendjaja.

Tidak hanya menyerahkan delapan unit helikopter ke TNI AU, yang diterima langsung oleh Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Prabowo juga meresmikan full flight simulator Airbus Helicopters H225M di Lanud Atang Sendjaja.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023