Serang (ANTARA News) - Hampir seluruh hunian hotel yang ada disepanjang Pantai Banten seperti di Pantai Anyer dan Carita lengang sejak gempa yang terjadi pada Hari Rabu (19/7) yang berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR) berpusat di Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, sampai hari Sabtu, sehingga kondisi ini memukul sektor pariwisata di Provinsi Banten. Pantauan ANTARA News disejumlah hotel di Pantai Anyer, Sabtu, umumnya hotel tidak ada penghuni dan tampak hanya pegawai hotel yang bertugas, walau ada beberapa tamu itupun tamu asing yang sudah terlanjur memboking kamar beberapa minggu yang lalu, dan mereka mendapat jaminan dari guide atau pemandu pariwisata bahwa tidak akan terjadi gempa dan tsunami. "Hotel kami memang malam ini tidak ada penghuninya, padahal kalau melihat dari jumlah tamu yang memboking untuk menginap malam ini banyak Pak, tapi karena ada gempa dan isu tsunami semuanya menunda, bahkan tidak sedikit yang membatalkan, walau mereka sudah membayar uang muka," kata Gunawan, bagian pemasaran Hotel Patra Anyer, Sabtu malam. Pantai Anyer memang merupakan salah satu tempat pariwisata yang selalu ramai dikunjung wisatawan tidak hanya lokal tetapi lebih banyak dari Jakarta dan Bandung, khususnya pada hari libur, Sabtu dan Minggu, namun adanya gempa yang berpusat di Ujung Kulon dan isu tsunami, Pantai Anyer terkena imbas buruk, padahal pantai itu jauh dari pusat gempa. Menurut Gunawan, masyarakat yang ingin menginap di Anyer yang mayoritas berasal dari Jakarta takut menginap di sekitar pantai tersebut, sehingga mereka umumnya membatalkan untuk menginap pada malam ini sampai dengan Bulan Agustus, bahkan ada yang mengcansel sampai Bulan September, dan ada juga membatalkan. "Ini benar-benar memukul kami Pak, karena selama ini jarang terjadi sampai kosong begini. 70 kamar yang kami sediakan hampir tidak ada isinya, kecuali orang asing satu, dua orang, padahal ini weekend (hari libur). Kalau hari biasa kami maklum," kata Gunawan yang berharap Pemerintah daerah setempat, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), termasuk Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) serang memberikan pernyataan atau himbauan yang dapat memulihkan sektor pariwisata disini," kata Gunawan. Hal senada juga disampaikan Maman, bagian pemasaran Hotel Puri Retno, walaupun Pantai Anyer tidak mengalami musibah pada gempa di Ujung Kulon tersebut, tetapi tetap tamu tidak mau menginap, padahal mereka sudah memboking jauh hari, dengan alasan takut gempa susulan yang kemudian tsunami, sehingga Hari Sabtu yang biasanya penuh, kini kosong melompong. Baik Maman maupun Gunawan, mengakui bahwa hotelnya untuk Hari Sabtu dan Minggu sudah dibooking baik perorangan maupun rombongan sampai dengan Bulan Agustus, namun semuanya menunda sampai Bulan September, bahkan ada yang membatalkan. Untuk mendapatkan keterangan resmi dari pemerintah daerah bahwa Banten aman dari gempa, BMG Serang telah mengirimkan edaran pengumuman yang menyatakan Banten aman dari gempa dan stunami, kata Gunawan seraya menambahkan inti dari isi BMG tersebut bahwa tidak akan terjadi tsunami di Banten.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006