Tangerang (ANTARA) - Pemerintah kota Tangerang menyambut baik penawaran dari PT Transjakarta terkait reutilitas beberapa halte BRT untuk dimanfaatkan oleh armada Transjakarta guna meningkatkan pelayanan transportasi.

"Semoga kerja sama ini dapat segera terealisasi karena ini untuk dimanfaatkan bersama juga. Pokoknya kalau buat masyarakat mah ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dalam keterangannya usai kunjungan ke PT Transjakarta, Jumat.

Arief mengatakan PT Transjakarta juga menjajaki sejumlah upaya dan langkah-langkah dalam mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan transportasi publik dari mulai Bus Rapid Transit (BRT), Mikrotrans maupun Transjabodetabek.

Penawaran PT Transjakarta ditujukan juga untuk meningkatkan integrasi dan kualitas pelayanan transportasi publik di Kota Tangerang.

Baca juga: Bus listrik ramah disabilitas dukung tujuan Jakarta jadi kota global

Baca juga: 26 bus listrik TransJakarta dalam perizinan untuk meluncur akhir tahun


Oleh karena itu, pihaknya telah menginstruksikan Kepala Dishub dan Bappeda agar segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga gagasan-gagasan tersebut dapat segera terealisasi.

"Penawaran tersebut ditujukan untuk meningkatkan integrasi dan kualitas pelayanan transportasi publik di Kota Tangerang," katanya.

Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta, Daud Joseph menerangkan pihaknya menawarkan ke Pemkot Tangerang untuk melakukan reutilitas beberapa halte yang ada di Kota Tangerang.

"Yang pertama adalah reutilitas halte. Transjakarta berinisiatif untuk mereutilisasi delapan halte BRT dari Kebon Nanas hingga Poris Plawad," katanya.

Baca juga: TransJakarta operasikan 22 bus listrik baru di dua rute

Baca juga: TransJakarta sediakan pemberhentian bus selama halte direvitalisasi


Delapan halte tersebut memiliki ketinggian yang sudah sesuai standar sehingga bisa juga dimanfaatkan oleh armada Transjakarta. Ia juga menambahkan tujuan dari reutilitasi tersebut adalah untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan penumpang.

Selain itu, Daud menjelaskan pihaknya juga menjajaki kemungkinan untuk optimalisasi beberapa shelter bus yang telah ada di Kota Tangerang.

Misalnya saja dua shelter yang ada di wilayah Panunggangan Barat, tepatnya di dekat ruko Pinangsia. Dalam satu hari jalur Poris-Karawaci ini melayani tak kurang dari 6.600 penumpang.

"Di area tersebut sangat bagus ya desain loopingnya karena tidak terkena traffic light sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas. Dan ini sangat cocok untuk menjadi tempat berkumpulnya para penumpang baik dari Tangerang ke Jakarta atau sebaliknya," katanya.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2023