Dalam kurun waktu 2017-2021 Indonesia tak bergeser di peringkat satu produksi tuna global.
Jakarta (ANTARA) -
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Budi Sulistiyo menyebutkan produksi tuna dalam negeri mencatatkan tren positif hingga 2021.
 
“Pada tahun 2017 produksi tuna (Thunnus, Tuna Sejati) mencapai 229.481 ton, lalu naik jadi 281.565 ton pada tahun 2018. Kemudian pada tahun 2019 produksi tuna naik 296.417 ton dan 323.477 ton pada tahun 2020 serta 343.393 ton pada tahun 2021,” ujar Budi, di Jakarta, Jumat.
 
Dengan capaian itu, Budi mengatakan, posisi Indonesia yang berada pada peringkat satu produksi tuna global tidak tergeser.
 
"Dalam kurun waktu 2017-2021 Indonesia tak bergeser di peringkat satu produksi tuna global," ujarnya pula.
 
Budi menambahkan perbandingan Indonesia dengan negara peringkat dua terbesar di dunia juga hampir dua kali lipat. Jepang misalnya, mencatat produksi 137.685 ton di tahun 2021.
 
Dia mengatakan, pangsa pasar tuna juga masih terbuka seperti ke Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Prancis, Jerman, Kanada, Belanda, dan sejumlah negara lainnya.
 
Adapun total serapan pasar tuna dunia (termasuk neritik tuna) juga meningkat, misalnya pada 2018 sebesar 15,64 miliar dolar AS menjadi 16,81 miliar dolar AS pada tahun 2022.
 
Sekretaris Ditjen PDSPKP KKP Machmud menyebut di dalam negeri, produk Tuna-Tongkol-Cakalang (TTC) juga menempati peringkat pertama seafood yang paling dominan diserap masyarakat, yaitu sekitar 1,5 juta ton.
 
Karenanya, pencanangan Tahun Tuna 2024 diharapkan mampu mengajak publik untuk bangga dan makin gemar mengonsumsi tuna, bahkan pihaknya kini tengah menyusun kalendar kegiatan terkait tuna pada 2024.
 
Machmud juga menginformasikan bahwa ikan tuna bisa diolah menjadi beragam produk mulai dari menu kaki lima hingga bintang lima.
 
Dia mencontohkan olahan tuna, di antaranya abon tuna, rendang tuna, tuna kaleng, steak tuna, pizza tuna, sashimi, dan masih banyak lagi lainnya.
 
"Tuna ini asik, enak, punya banyak manfaat. Diolah bisa jadi abon sampai sashimi, jadi bisa dinikmati berbagai kalangan," katanya lagi.
Baca juga: 100 ton ikan tuna Teluk Cenderawasih siap di ekspor langsung ke Jepang
Baca juga: Ekspor tuna Bali capai Rp502,2 miliar yang dominan diserap AS

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023