Insya Allah pasti siap (maju capres). Waktu jadi tentara harus selalu siap. Apalagi maju sebagai capres,"
Jakarta, 12/7 (Antara) - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso mengaku siap untuk maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2014, namun masih malu-malu untuk mengikuti konvensi calon presiden yang akan dilakukan Partai Demokrat.

"Insya Allah pasti siap (maju capres). Waktu jadi tentara harus selalu siap. Apalagi maju sebagai capres," kata Djoko Santoso dalam Dialog dan buka puasa bersama Gerakan Indonesia ASA (Adil, Sejahtera, Aman), di Jakarta, Jumat.

Ketua Umum Gerakan Indonesia ASA, Usamah Hisyam, mengatakan, pihaknya siap memenangkan Djoko Santoso di konvensi Demokrat, bila Djoko Santoso diundang untuk menjadi peserta konvensi Demokrat.

"Kalau diundang Demokrat, tim lobi siap memenangkannya. Ada tim khusus untuk melobi," katanya yang juga sebagai tim lobi pemenangan Djoko Santoso.

Gerakan Indonesia ASA berharap tiga tahapan survei terhadap popularitas dan elektabilitas capres yang mengikuti konvensi Demokrat dilakukan secara terbuka dengan melibatkan lembaga survei yang teruji independensi dan profesionalitasnya.

Namun, lanjut dia, bila Djoko Santoso tak diundang, pihakya akan melobi partai nasionalis untuk mendukung Djoko Santoso sebagai capres.

"Sudah ada empat partai nasionalis yang kita datangi. Mereka (partai nasionalis) menyarankan agar Djoko Santoso maju sebagai cawapres, namun ada juga yang mendukung capres," kata Usamah seraya enggan menyebutkan empat partai nasionalis tersebut.

Dalam kesempatan tersebut Djoko juga resmikan website Gerakan Lembaga Indonesia ASA. Indonesia Asa nantinya membangun dan menyusun blue print Indonesia adil, sejahtera dan aman (ASA).

"Banyak tokoh menyatakan memang masih ada yang belum sesuai harapan. Indonesia ASA juga berasal dari trilogi soekarno, yaitu trisakti," ucap Djoko.

Dalam kesempatan tersebut, Djoko Santoso juga memperkenalkan akun Facebook `Djokosan`. Akun facebook sengaja dibuat untuk menangkap respon masyarakat terhadap berbagai persoalan yang terjadi di Indonesia.(S037/E001)

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013