New York (ANTARA News) - Harga minyak naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena spekulasi bahwa persediaan minyak mentah AS akan mengalami penurunan untuk pekan ketiga setelah turun tajam dalam dua minggu terakhir.

Minyak mentah light sweet untuk pengiriman Agustus naik 1,04 dolar AS menjadi ditutup pada 105,95 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor Xinhua.

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik 1,08 dolar AS menjadi menetap pada 108,81 dolar AS per barel.

Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu mengatakan pasokan minyak mentahnya turun secara signifikan pada pekan lalu. Cadangan minyak mentah AS menyusut 9,87 juta barel menjadi 373,9 juta barel untuk pekan yang berakhir 5 Juli.

Pasokan bensin turun 2,6 juta barel menjadi 221 juta barel, ketika para analis telah memperkirakan kenaikan sebesar 1,2 juta barel. Laporan EIA juga menunjukkan bahwa kilang AS beroperasi pada 92,4 persen dari total kapasitasnya.

Pasokan minyak AS telah turun 20,2 juta barel dalam dua pekan terakhir, yang diyakini pedagang mengisyaratkan meningkatnya permintaan di konsumen minyak terbesar dunia itu.

Ketidakpastian di Mesir juga mendukung harga minyak karena para pedagang khawatir bahwa demonstrasi di Mesir dapat mempengaruhi produksi minyak dan transportasi di Timur Tengah.

Di sisi ekonomi, harga grosir AS melonjak pada Juni karena kenaikan harga bensin. Indeks Harga Produsen (PPI) untuk barang jadi meningkat 0,8 persen pada basis disesuaikan secara musiman, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat.

Sementara itu, harga grosir inti, yang mengecualikan kelompok pangan yang fluktuatif dan sektor energi naik 0,2 persen pada Juni.

Selain itu, survei bersama dirilis oleh Thomson Reuters dan University of Michigan pada Jumat menunjukkan bahwa indeks sentimen konsumen AS pada Juli sedikit menurun menjadi 83,9 dari 84,1 pada bulan sebelumnya.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013