... negara ini selalu memerlukan bantuan pangan untuk kelompok rentan... "
Seoul (ANTARA News) - Korea Utara membutuhkan bantuan pangan dari negara lain guna memberi makan 2,8 juta rakyatnya yang masuk dalam kelompok rentan hingga musim panen berikutnya pada Oktober, menurut FAO, Jumat.

"Diperkirakan 2,8 juta orang yang rentan membutuhkan bantuan pangan sampai panen berikutnya di bulan Oktober," kata laporan triwulan prospek tanaman dan situasi pangan oleh FAO.

Laporan itu mengatakan, kerawanan pangan kronis terjadi di Korea Utara meskipun panen di negara itu meningkat tahun lalu dan tetap normal pada awal 2013.

Melalui impor dan bantuan makanan, negara komunis itu memiliki 725.500 ton gandum dari dunia luar selama periode Januari hingga awal Juni, menurut laporan itu. Sebanyak 459.100 ton dibeli dari negara lain sedangkan sisanya merupakan bantuan pangan, menurut laporan tersebut.

Pasokan pangan dari luar lebih sedikit dari kebutuhan bantuan pangan yang diperkirakan PBB untuk Korea Utara yaitu sebesar 657.000 ton, menurut laporan itu.

Meskipun bantuan pangan tahunan dan pembelian pangan dari negara lain, sebagian dari populasi di Korea Utara diyakini menderita kekurangan pangan kronis karena masalah distribusi.

"Runtuhnya sistem penjatahan Korea Utara mengakibatkan kelompok rentan seperti anak-anak, wanita hamil dan orang tua kehilangan akses pada makanan ... negara ini selalu memerlukan bantuan pangan untuk kelompok rentan terlepas dari jumlah pangan yang dimiliki rezim, "kata Kwon Tae-jin, seorang analis di Institut Ekonomi Korea.

Laporan pangan dunia juga menyebutkan produksi pangan global dapat tumbuh 6,8 persen pada tahun ini lebih tinggi dari produksi pangan tahun lalu sebesar 2,48 miliar ton.

Peningkatan hasil panen yang diperkirakan terjadi tahun ini tersebut dapat membantu menjaga stabilitas pasar pangan global serta harga pangan dunia, kata laporan itu.

(A045/G003/Z002)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013