Zurich (ANTARA News) - Para produsen arloji dari Swiss harap-harap cemas menunggu kabar lebih jauh mengenai Apple yang sedang membuat aroloji pintar atau "smartwatch", namun mereka mengatakan tak khawatir Apple bakal menyisihkan posisi mereka.

Apple sejauh ini merahasiakan rencana mengimbuhkan kemampuan-kemampuan seperti dimiliki iPhone dan iPad ke dalam satu perangkat yang dikenakan pada pergelangan tangan.

Para pengamat industri ini mengingatkan bahwa masuknya Apple dan raksasa teknologi lainnya ke industri jam tangan akan merevolusi pasar ini.

"Saya kira ini akan mengantarkan ke pergantian penguasa (pasar)," kata  Jerome Bloch dari agensi Nelly Rodi.

Smartwatche diperkirakan akan menarik perhatian Generasi Y yang lahir antara 1980 dan 2000 yaitu masa dunia didominasi IT.

Para pencinta barang mewah dari segala usia yang cenderung menjadi pembelanja produk IT, juga akan tergoda mengikutinya, kata Rodi kepada AFP, seraya menyebutkan tren ini akan berlangsung amat cepat.

Apple beberapa kali terbukti mampu menembus pasar baru, dari musik online sampai pasar telepon mobile.

Namun ambisi Apple di pasar jam tangan sejauh ini belum membuat panik para produsen arloji di Swiss.

"Terlalu berlebihan jika mengira jam tangan jenis ini akan gagal bersaing dengan arloji Swiss," kata Jean-Claude Biver, kepala produsen Hublot yang dibuat LVMH.

Namun yang bakal terpukul oleh arloji pintar Apple adalah merek-merek level entry yang dimiliki Swatch Group yang menguasai pasar ini.

Menurut analis Kepler, Jon Cox, merek-merek jam tangan di AS dan Asia akan langsung terpukul begitu jam tangan pintar memasuki pasar ini.

"Saya menduga kemungkinan dampak pasar terhadap Swatch Group akan di bawah 5,0 persen dari laba operasionalnya," kata dia kepada AFP.

Namun dalam wawancaranya dengan majalah Hebdo awal tahun ini, bos Swiss Group Nick Hayek mengaku tenang-tenang saja menghadapi rencana Apple memasuki pasar jam tangan.

Dia bahkan akan membolehkan para insinyur Apple mengunjungi perusahaannya.

Pada 1970-an, para produsen arloji Swiss sempat terpukul oleh revolusi jam tangan kuarsa, namun pulih lagi berkat Swatch dan terutama segmen high-end.

"Arloji-arloji Swiss adalah di antara aksesori paling mewah yang langka untuk para pria dan berbeda sekali dari jam tangan murah buatan China," kata analis Citigroup Thomas Chauvet.

Industri jam tangan Swiss siap menghadapi tantangan Apple ini.

"Ini tak akan menjadi inovasi pendobrak seperti revolusi kuarsa pada 1970-an," kata Chauvet.

Para produsen jam tangan Swiss tak ingin pasif menunggu jam tangan pintar buatan Apple itu.

Tag Heuer, yang juga dimiliki LVMH, sudah jauh-jauh hari mengantisipasinya lewat bermitra dengan Oracle.

Merek terkenal Swiss yang menjadi sponsor lomba layar Piala Amerika ini telah membuat jam tangan yang mampu menyediakan data tambahan bagi pelayar, termasuk arah angin dan derajat kemiringan kapal.

Thomas Houlon, kepala diversifikasi Tag Heuer, mengungkapkan bahwa kerjasamanya dengan Oracle telah berbuah bagus, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013