Ketiga startup tersebut yakni Silang, Hear Me dan Deep Marketer
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkapkan tengah menyiapkan tiga startup untuk mendukung para penyandang disabilitas agar bisa memiliki akses untuk mengembangkan diri dan talentanya.
 
Ketiga startup tersebut yakni Silang, Hear Me dan Deep Marketer.
 
"Ada tiga platform aplikasi digital yang akan sangat membantu disabilitas, ini sedang kami inkubasi. Kami carikan juga dukungan pembiayaan," katanya ditemui di Karya Tanpa Batas No One Left Behind di Jakarta, Minggu.
 
Menurut Teten, penggunaan teknologi, termasuk melalui bantuan aplikasi digital, sangat penting bagi masyarakat disabilitas untuk membantu kehidupannya sehari-hari.
 
Kemenkop UKM memastikan terus membuat inisiatif untuk mendukung percepatan transformasi digital UMKM secara holistik untuk mendukung para disabilitas.
 
Ia percaya kekurangan para penyandang disabilitas akan mampu dipermudah lewat teknologi.
 
"Harapannya selain dukungan buat para disabilitas juga kita pikirkan bagaimana ekosistem dari kewirausahaan atau semangat jiwa kewirausahaan di lingkungan para disabilitas," katanya.
 
Merujuk data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada 2020, jumlah penyandang disabilitas Indonesia mencapai 28,05 juta orang, yang 22 persen di antaranya berada pada kelompok usia produktif.
 
Kendati akses dan keterjangkauan pendidikan bagi penyandang disabilitas terus meningkat, namun hingga 2020 sebanyak 72 persen penyandang disabilitas masih bekerja di sektor informal, berdasarkan Indeks Kesejahteraan Sosial 2020.
 
Kemenkop UKM pun berkolaborasi dengan Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia (PTI) yang berkomitmen penuh untuk mendukung inklusi dan pemberdayaan sahabat disabilitas.
 
Yayasan PTI mengembangkan pendekatan pemberdayaan terhadap masyarakat disabilitas dengan membangun ekosistem dan menyiapkan inkubator bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang. Organisasi nirlaba itu juga menggandeng berbagai perusahaan besar yang bisa menjadi destinasi magang dan belajar para penyandang disabilitas.
 
"Kami bersama PTI coba berkolaborasi untuk membuat ekosistem usaha bagi para penyandang disabilitas. Dan, saya kira kerja sama ini cukup baik karena dari PTI berhasil juga menggandeng para pebisnis untuk jadi tempat belajar dan magang disabilitas. Termasuk juga menyerap lapangan kerja. Ini pendekatan yang sangat bagus untuk mengajak semua pihak beri ruang dan kesempatan untuk belajar dan disabilitas bisa mengembangkan diri dan talenta," katanya.

Baca juga: Menkop Teten targetkan ada 50 wirausaha disabilitas pada 2023
Baca juga: Menkop UKM minta usaha rintisan fokus di hulu dukung digitalisasi
Baca juga: Menkop UKM ingin kampus jadi inkubator lahirnya entrepreneur baru

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023