Buriram, Thailand (ANTARA) - Pembalap Indonesia Fadillah Arbi Aditama memetik banyak pelajaran pada balapan Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 dimana ia turun di kelas Supersports 600 (SS600) dengan mengendarai motor Honda CBR600RR.

Turun sebagai pembalap pengganti, Arbi menyelesaikan kompetisi di posisi ke-14 dengan 28 poin dari dua seri yang ia ikuti di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Indonesia dan Sirkuit Internasional Chang, Thailand. Saat itu ia menggantikan Gerry Salim yang cedera.

Meski hanya turun pada dua seri SS600, Arbi mengaku mendapatkan banyak pelajaran penting untuk meningkatkan skill balapnya karena motor yang dikendarainya di SS600 (600 cc) memiliki kapasitas mesin yang lebih besar dari motornya di JuniorGP (250 cc), kompetisi yang rampung pada bulan lalu dimana ia memiliki satu kemenangan pada balapan kedua di seri Sirkuit de Barcelona-Catalunya.

Baca juga: Arbi mulai balapan SS 600 ARRC 2023 dari posisi delapan

“Arbi berterima kasih sekali pada Astra Honda Racing Team untuk kesempatan ini di JuniorGP dan ARRC SS600. Overall Arbi cukup senang karena mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri, terutama di ARRC,” kata Arbi setelah selesainya balapan kedua seri terakhir ARRC 2023 SS600 di Sirkuit Internasional Chang, Minggu.

“Walaupun motornya kondisinya berbeda, kompetisinya berbeda, sirkuitnya berbeda, cuma di perbaikan diri banyak yang bisa di-improve lagi. Adaptasi Arbi dari motor kecil dan besar, terus kekuatan fisik Arbi, sama cara kontrol emosi karena dengan motor yang lebih besar harus bisa kontrol emosi agar bisa improve,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Arbi berbicara tentang hasil balapan kedua seri terakhir ARRC SS600 yang usai pada hari. Pada balapan di sirkuit sepanjang 4,55 kilometer itu, Arbi finis pada posisi kesembilan, hasil yang lebih baik dari balapan pertama pada Sabtu (2/12) dimana ia gagal finis karena terjatuh.

Baca juga: Arbi petik banyak pelajaran dari debut Moto3 Indonesia di Mandalika

Start dari posisi kedelapan, pembalap dengan nomor motor 93 itu kesulitan di awal lap yang membuatnya sampai terlempar di posisi buncit.

Ia kemudian bangkit menebus kesalahannya untuk menyelesaikan balapan di posisi kesembilan dengan raihan 7 poin.

“Di race kedua ini, Arbi start ada kesalahan karena mungkin Arbi menekan tombol gak sengaja sehingga RPM (Revolution Per Minute) gak naik. Di lap-lap awal Arbi cukup kesulitan karena dengan adanya kesalahan di start, Arbi jadi terburu-buru yang mengakibatkan banyak melakukan kesalahan di kedua dan ketiga,” jelasnya.

“Di lap ketiga pertengahan race, Arbi melebar di tikungan ketiga yang begitu Arbi harus teelempar di posisi terakhir (posisi 12). Race kali ini banyak yang Arbi dapet, dari cara mengontrol emosi, tire live (umur ban), body position (posisi saat menunggangi motor) di motor besar Arbi harus bisa improve lagi,” tutupnya.

Baca juga: Fadillah Arbi terpilih mewakili Indonesia pada FIM Moto3 Junior 2022
Baca juga: Ganjar Pranowo pesan anak Indonesia punyai semangat tinggi gapai cita
 

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023