Tangerang (ANTARA) - Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan pada Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelar operasi bersama dengan otoritas Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, untuk mencegah penyelundupan benih bening lobster (BBL).

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Laksamana Muda TNI Adin Nurawaluddin di Tangerang, Senin, mengatakan bahwa kegiatan operasi gabungan ini bertujuan menjaga komoditas lobster dari penyelundupan benih bening lobster.

"Latar belakang dari kegiatan operasi ini didasari adanya potensi BBL cukup besar yang dimiliki oleh Indonesia dan secara analisis yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi benih lobster sebesar 468 juta benih. Walaupun memang dari pengakuan pelaku penyelundupan bahwa kebutuhan industri lobster di Vietnam lebih kurang sebanyak 600 juta benih," katanya.

Baca juga: PSDKP operasi bersama TNI-Polri cegah penyelundupan benih lobster

Adin menjelaskan pelaksanaan operasi gabungan bersama ini telah dibuka secara resmi sejak tanggal 1 hingga 30 Desember 2023 di Batam dengan unsur TNI/Polri. Selanjutnya, pihaknya kembali membuka operasi pengawasan penyelundupan BBL itu di Bandara Soetta sebagai sektor udara dalam kerawanan penyelundupan benih lobster tersebut.

Selain itu, operasi gabungan dalam upaya menekan terjadinya tindak pidana penyelundupan BBL. Pemerintah Indonesia melalui KKP bersama Vietnam bekerja sama dengan mekanisme G to G (government to government) dalam pengembangan industri budi daya BBL.

"Harapannya BBL ini betul-betul distribusinya sesuai dengan legalitas yang ada, tidak melalui bisnis ilegal sehingga dari kebutuhan negara Vietnam yang besar itu bisa maksimal dan sesuai aturan," ujarnya.

Baca juga: KKP gandeng enam instansi gelar operasi pengawasan penindakan BBL

Adin menerangkan jika kasus penyelundupan benih lobster ini sering terjadi melalui modus penyamaran paket yang berisi BBL melalui koperman yang dikirimkan dengan jasa ekspedisi pengiriman laut, darat, dan udara.

Dampak dari penyelundupan tersebut, Indonesia berpotensi kehilangan penerimaan negara bukan pajak mencapai Rp30 triliun.

"Dan memang untuk negara tujuan penyelundupan BBL ini paling banyak ke Vietnam karena negara itu kebutuhan industri budi daya lobsternya terbesar," tambahnya.

Ke depan, lanjut Adin, operasi pengawasan ini diperluas di bandara-bandara udara lainnya, seperti di Bandara Juanda Surabaya, Ngurah Rai Bali, dan Lombok.

"Karena dari bandara ini merupakan sentra penangkapan penyelundupan BBL. Mulai dari Lombok, Bali, sepanjang pantai pulau jawa hingga Bengkulu," katanya.

Baca juga: KKP sebut PNBP hilang Rp30 T akibat penyelundupan benih bening lobster
Baca juga: KKP Pastikan Pengaturan BBL Jaga Keberlanjutan dan Kembangkan Budidaya Lobster di Indonesia
Baca juga: BC Soetta gagalkan penyelundupan benih lobster senilai Rp26,5 miliar

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023