Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menilai banyak peninggalan (legacy) yang diwariskan oleh mendiang Letjen TNI (Purn.) Doni Monardo kepada TNI, khususnya TNI AD.

“Sangat banyak (legacy-nya Doni Monardo, red.), sangat banyak, dari segi latihan, penugasan, tentang lingkungan, apa yang kurang, tidak ada, karena beliau lengkap sekali, kami pelajari,” kata Maruli menjawab pertanyaan ANTARA selepas menghadiri upacara militer pemakaman Letjen TNI (Purn.) Doni Monardo di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Senin.

Tidak hanya itu, gaya kepemimpinan mendiang Doni semasa menjabat Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus (periode 2014–2015) juga turut menjadi sorotan. Dia saat itu dikenal menerapkan model pasukan khusus yang kecil-efektif-efisien di Kopassus.

“Nanti akan kami evaluasi lagi, makanya kami sekarang sedang berjalan, kami evaluasi seperti apa agar bisa efektif,” kata Maruli.

Di luar itu, Maruli menilai sosok Doni sebagai teladan dan panutan bagi para juniornya, termasuk dia, terutama saat mereka mengawali karier sebagai seorang perwira pertama.

“Jadi, dulu waktu zaman saya perwira remaja, beliau (Doni Monardo) itu termasuk figur bagi kami. Jagoannya. Jadi, kalau sudah beliau menegur kami itu, bangga sekali kami," kata Maruli.

Oleh karena itu, Maruli mengaku sangat kehilangan atas wafatnya Doni Monardo, yang terakhirnya menjabat sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan ketua umum Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD).

"Ya, itu, saya merasa kehilangan, sangat kehilangan, karena beliau sampai terakhir menjelang pensiun itu kiprahnya masih banyak," kenang Kepala Staf TNI AD.

Doni Monardo, yang lahir di Cimahi, Jawa Barat, tanggal 10 Mei 1963, wafat pada usia 60 tahun di ruang ICU RS Siloam Semanggi, Jakarta, Minggu (3/12).

Doni wafat karena sakit terutama setelah dia dirawat secara intensif di RS Siloam Semanggi sejak 22 September 2023 karena kesehatannya terus menurun.

Dalam rangkaian prosesi pemakaman, jenazah Doni Monardo disemayamkan di rumah duka di daerah BSD, Tangerang Selatan, Minggu malam, kemudian dibawa ke Markas Komando (Mako) Kopassus Cijantung, Senin pagi, untuk upacara penghormatan dari Korps “Baret Merah” di Balai Komando Kopassus.

Di Balai Komando, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto datang langsung dan memberikan penghormatan terakhirnya kepada Doni Monardo.

Bersama dengan Jenderal TNI (Purn.) Wiranto dan Inspektur Jenderal TNI Laksamana Madya TNI Suhartono, Prabowo melakukan shalat jenazah di Balai Komando.

Doni Monardo kemudian dibawa ke TMP Kalibata, Jakarta, Senin, untuk dikebumikan di tempat peristirahatan terakhirnya.

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan penghormatan terakhirnya kepada Doni Monardo dengan memimpin upacara militer pemakaman.

Semasa hidup, Doni Monardo mengabdikan sebagian besar waktunya sebagai prajurit TNI dan sebagai kepala BNPB sampai akhirnya pensiun.

Doni mengawali kariernya sebagai prajurit pada tahun 1985 setelah lulus dari AKABRI.

Doni mengawali kariernya di satuan tempur infanteri dan tergabung dalam Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sejak 1986-1998.

Beberapa operasi penting pun turut melibatkan Doni, diantaranya di Timor-Timor dan Aceh pada masa-masa konflik.

Beberapa jabatan strategis yang pernah diemban oleh Doni Monardo di antaranya Komandan Batalyon (Danyon) 11 Grup 1/Kopassus (1998-1999), Danyonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1999-2001), Dandenma Paspampres (2001-2003), Kepala Tim (Katim) Analis Intel Kolakoops TNI (2003-2004), Wakil Asisten Operasi Komandan Paspampres (2004-2006), dan Komandan Brigif Lintas Udara 3/Tri Budi Mahasakti (2006-2008).

Berikutnya, Komandan Grup A Paspampres (2008-2010), Danrem 061/Surya Kencana (2010-2011), Wakil Komandan Jenderal Kopassus (2011-2012), Komandan Paspampres (2012-2014), Danjen Kopassus (2014-2015), Pangdam XVI/Pattimura (2015-2017), Pangdam III/Siliwangi (2017-2018), dan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (2018-2019) pun menjadi jabatan terakhirnya di lingkungan militer.

Kemudian, semasa dia menyandang pangkat jenderal bintang tiga, Doni mengemban tugas sebagai Kepala BNPB periode 2019-2021. Penugasan Doni di BNPB tentu bukan masa yang mudah, karena saat itu dunia, tak terkecuali Indonesia, menghadapi pandemi COVID-19.

Presiden Joko Widodo sejak 13 April 2020 menetapkan Indonesia sebagai darurat COVID-19 dan Doni mengemban tugas penting sebagai kepala Satgas Penanggulangan COVID-19.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023