Insiden-insiden kekerasan terhadap warga sipil, polisi dan militer di Sinai merupakan pekerjaan badan intelijen yang bertujuan membelokkan... protes damai revolusioner orang-orang kami di Sinai untuk menentang kudeta militer."
Kairo (ANTARA News) - Sedikitnya tiga orang tewas dan 17 lain cedera ketika terduga militan menembakkan granat roket ke sebuah bus yang membawa pekerja di Sinai Utara, Mesir, Senin, kata beberapa sumber medis dan keamanan.

Menurut sejumlah saksi, penyerang meneriakkan "Allah Maha Besar" setelah granat menghantam kendaraan itu di kota El Arish di provinsi tersebut, lapor AFP.

Militer Mesir mengatakan, sebuah "kelompok teroris" bermaksud menyerang kendaraan polisi namun meleset dan menghantam bus itu. Pernyataan juru bicara militer di halaman Facebook-nya mengatakan, serangan itu terjadi di jalan menuju El Arish.

Penembakan itu merupakan yang terakhir dari gelombang serangan yang ditujukan pada pasukan keamanan dan polisi dalam beberapa hari ini dengan tujuan menimbulkan kekacauan dan mengganggu stabilitas dan keamanan nasional Mesir, kata militer.

Insiden itu juga merupakan yang terakhir dari rangkaian kekerasan yang terjadi di wilayah tersebut sejak penggulingan Presiden Mohamed Mursi oleh militer pada 3 Juli setelah protes luas di berbagai penjuru Mesir.

Sedikitnya 13 orang tewas dan puluhan cedera dalam serangan-serangan terhadap aparat kemanan sejak penggulingan Mursi.

Ikhwanul Muslimin kubu Mursi mengatakan, peningkatan kekerasan itu mungkin juga direkayasa sendiri oleh militer.

"Kami tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa kekerasan di Sinai tercinta merupakan peristiwa rekayasa," kata juru bicara Ikhwanul Muslimin Ahmed Aref.

"Insiden-insiden kekerasan terhadap warga sipil, polisi dan militer di Sinai merupakan pekerjaan badan intelijen yang bertujuan membelokkan... protes damai revolusioner orang-orang kami di Sinai untuk menentang kudeta militer," tuduh pemimpin senior Ikhwanul Muslimin Essam El-Erian.

Belum ada pejabat militer yang bisa dihubungi untuk diminta menanggapi tuduhan tersebut.

Orang-orang yang di dalam bis yang diserang itu bekerja untuk sebuah pabrik semen, kata sumber-sumber keamanan.

Tidak jelas apakah serangan terakhir itu terkait dengan penggulingan Mursi, yang terpilih secara demokratis setahun lalu. Gerakan Ikhwanul Muslimin kubunya sejak itu mengadakan protes sendiri, dimana puluhan orang tewas.

Kekacauan meluas di Sinai sejak penggulingan Presiden Hosni Mubarak dalam pemberontakan rakyat 2011 dan militan meningkatkan serangan-serangan terhadap pasukan keamanan di perbatasan dengan Israel.

Militan-militan garis keras yang diyakini terkait dengan Al Qaida memiliki pangkalan di kawasan gurun Sinai yang berpenduduk jarang, kadang bekerja sama dengan penyelundup lokal Badui dan pejuang Palestina dari Gaza.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013