Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali berharap rencana pembelian kapal patroli lepas pantai (OPV) segera terealisasi, terutama untuk jenis kapal yang dapat dimodifikasi menjadi fregat.

Ali berharap negosiasi pembelian OPV yang dibidik Kementerian Pertahanan RI dapat segera rampung dan kontrak pembelian kapal itu dapat ditandatangani pada tahun 2024.

"OPV tetap jadi. Rencananya diharapkan kita akan membeli OPV yang suatu saat bisa berubah menjadi fregat. Itu yang kami harapkan dan ke depan ada beberapa pilihan OPV dan fregat," kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers selepas acara peringatan Hari Armada 2023 di Dermaga Kesatrian Pondok Dayung, Jakarta, Selasa.

Ali melanjutkan saat ini industri pertahanan Indonesia, yakni PT PAL Indonesia, sedang membangun fregat yang proyeknya disebut "Fregat Merah Putih".

"Sekarang sudah pada tahap keel laying (peletakan lunas kapal, red), kalau tidak salah sampai sana dan ini kami harapkan bisa dalam waktu dekat bisa berjalan terus, kontraknya efektif, dan semuanya termasuk yang OPV bisa 2024," kata Ali.

Baca juga: TNI AL harapkan pembelian kapal selam baru terealisasi pada 2024

Pembangunan kapal Fregat Merah Putih oleh PT PAL di Surabaya bekerja sama dengan Rosyth Royal Dockyard Ltd (Babcock), Inggris, dijadwalkan rampung dalam waktu lima hingga enam tahun. Kerja sama membangun Fregat Merah Putih, yang berjenis Arrowhead Fregate, merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Indonesia dan Inggris yang diteken pemerintah dua negara pada September 2021.

Babcock, perusahaan kedirgantaraan, pertahanan, dan keamanan Inggris, menyetujui pemberian lisensi untuk PT PAL memproduksi kapal fregat pesanan Indonesia, Arrowhead 149 (AH140) di galangan kapal PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, dan dikerjakan oleh tenaga kerja dalam negeri.

Sementara itu, untuk rencana membeli kapal patroli lepas pantai, Italia menjadi salah satu negara yang menawarkan OPV buatan dalam negerinya untuk Indonesia.

Baca juga: Kasal lirik tiga negara untuk memasok pengganti BTR 50

Wakil Sekretaris Jenderal Pertahanan Italia Laksamana Madya Pier Federico Bisconti datang langsung ke Jakarta dan bertemu dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Marsekal Madya TNI Donny Ermawan Taufanto di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, pada 10 November 2023.

Keduanya membahas penguatan kerja sama pertahanan, termasuk juga menyinggung kemungkinan Indonesia membeli dua unit OPV ITS Francesco Morosini, yang merupakan bagian dari Thaon di Revel class, buatan perusahaan pembuat kapal di Italia, Fincantieri.

Tidak lama setelah pertemuan itu, salah satu surat kabar ternama Italia Il Secolo XIX, dalam beritanya yang siar pada 15 November 2023 meyakini ada dua OPV siap pakai yang ditawarkan Fincantieri ke Indonesia, yaitu Giovanni delle Bande Nere dan Marcantonio Colonna.

Baca juga: TNI AL peragakan kemampuan halau ancaman drone di Hari Armada 2023

Namun, sumber yang digunakan oleh surat kabar itu tidak menutup kemungkinan jika Indonesia nantinya berminat Fincantieri akan memproduksi kapal baru yang sesuai dengan spesifikasi/permintaan Indonesia.

Fincantieri membangun tiga jenis OPV, yaitu tipe light, light plus, dan full. Dalam laman resmi perusahaan, Fincantieri menyebut kapal OPV-nya itu, dalam seri lengkapnya, dapat juga berfungsi sebagai kapal perang (first line combatant), di samping fungsi utamanya sebagai patroli lepas pantai, evakuasi laut, dan operasi-operasi untuk melindungi warga sipil (civil protection operation).

Walaupun demikian, sejauh ini Kemhan RI belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai kemungkinan Indonesia membeli OPV dari galangan kapal Italia itu.

Baca juga: Kasal: Pembuatan Fregat Merah Putih bisa hasilkan transfer teknologi
Baca juga: TNI AL proyeksikan kekuatan 2025–2045, soroti ancaman modern

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023