Persetujuan POD ini menjadi penting, mengingat Rantaubais yang berlokasi di Provinsi Riau sebagai lapangan minyak kedua di Indonesia yang mengimplementasikan metode EOR dalam skala komersial dengan teknologi injeksi uap (steamflood) setelah hampir ti
Jakarta (ANTARA) - SKK Migas menyetujui usulan rencana pengembangan (plan of development/POD) steamflood EOR Lapangan Rantaubais Tahap-1 yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan investasi Rp3,7 triliun.

Persetujuan POD tersebut menjadikan Rantaubais sebagai lapangan minyak kedua di Indonesia yang mengimplementasikan enhance oil recovery (EOR) sejak 1995.

"Persetujuan POD ini menjadi penting, mengingat Rantaubais yang berlokasi di Provinsi Riau sebagai lapangan minyak kedua di Indonesia yang mengimplementasikan metode EOR dalam skala komersial dengan teknologi injeksi uap (steamflood) setelah hampir tiga dekade sejak Lapangan Duri melakukannya pada 1995," kata Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Benny Lubiantara di Jakarta, Selasa.

Benny menjelaskan jika persetujuan pengembangan Lapangan Rantaubais dengan metode steamflood EOR Tahap-1 itu juga memiliki makna yang mendalam bagi PHR.

"Ini adalah proyek EOR komersial pertama yang sepenuhnya dihasilkan oleh PHR, mengingat proyek Duri steamflood dilakukan oleh operator sebelumnya (Caltex/Chevron)," katanya.

Terkait potensi cadangan minyak tambahan dari pengembangan lapangan Rantaubais Tahap-1, Benny mengungkapkan mencapai 11 juta barel, dengan puncak produksi diperkirakan mencapai 5.500 barel minyak per hari (BOPD) atau lebih dari dua kali lipat tingkat produksi sebelumnya yang berada di kisaran 2.000 BOPD.

Adapun, total investasi pada proyek pengembangan tersebut akan mencapai sekitar Rp3,7 triliun yang meliputi pengeboran sumur, pembangunan fasilitas produksi uap panas (steam station), dan pemutakhiran fasilitas produksi.

Benny menyebutkan dampak ekonomi yang dihasilkan juga signifikan, dengan perkiraan pendapatan negara mencapai Rp4,8 triliun.

"Proyek ini tidak hanya meningkatkan produksi minyak tetapi juga membawa manfaat ekonomi yang besar bagi Indonesia," ujarnya.

Selain itu, dampak dari proyek steamflood Lapangan Rantaubais dan industri hulu migas secara keseluruhan tidak terbatas pada aspek ekonomi langsung seperti investasi, pendapatan pajak dan bukan pajak, tetapi juga memberikan efek berganda (multiplier effect) positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi proyek, termasuk peningkatan kapasitas nasional.

Lebih lanjut, Benny juga menginformasikan persetujuan proyek itu juga merupakan pencapaian penting dalam merealisasikan salah satu komitmen kerja pasti EOR dalam periode 5 tahun pertama setelah mengambil alih operator sebelumnya.

Ia menambahkan pada akhir 2024 ini, pemerintah melalui SKK Migas segera menyelesaikan proses persetujuan terhadap proyek EOR lainnya, yaitu chemical enhanced oil recovery (CEOR) Tahap-1 di Lapangan Minas.

Proyek itu juga merupakan bagian dari pemenuhan komitmen kerja pasti di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Proyek tersebut merupakan tahap awal (prove of expansibility) pengembangan CEOR dalam rangka menuju skala lapangan penuh (fullfield scale) di Lapangan Minas yang diidentifikasi memiliki total potensi tambahan recovery minyak mencapai 500 juta barel pada saat pengembangan skala penuh nantinya.

Persetujuan terhadap program-program EOR di WK Rokan tersebut menunjukkan tekad SKK Migas dan PHR dalam menjalankan komitmen kerja yang telah dibuat sebelumnya.

Baca juga: SKK Migas gandeng Kejaksaan Agung awasi kegiatan usaha hulu migas

Baca juga: Kementerian ESDM dukung dua proyek migas jadi PSN

Baca juga: SKK Migas usul dua proyek migas jadi PSN

 

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023