Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo berakhir 0,64 persen lebih tinggi pada Selasa, didukung oleh pelemahan yen dan setelah Wall Street berakhir di rekor tertinggi baru.

Indeks Nikkei 225 bertambah 92,87 poin menjadi 14.599,12, sementara indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik 0,71 persen atau 8,55 poin menjadi 1.210,54.

Kenaikan, setelah libur akhir pekan panjang di Jepang, juga dibantu oleh data pertumbuhan ekonomi China yang melampaui perkiraan.

Di Wall Street, Dow naik 0,13 persen dan S&P 500 bertambah 0,14 persen, keduanya berakhir di tingkat tertinggi mereka selama ini meskipun angka penjualan ritel AS mengecewakan.

Juga di New York, pada Senin, dolar naik menjadi 99,85 yen dari sekitar 99 yen pada Jumat. Unit ini berhasil mempertahankan keuntungannya pada Selasa di Tokyo, duduk di 99,85 yen dalam perdagangan sore.

Investor mengawasi pemilu di Jepang pada Minggu yang akan mengantarkan terpilihnya setengah dari 242 kursi di majelis tinggi parlemen.

"Pertanyaan di benak setiap orang adalah apakah pasar akan lepas landas atau dilanda aksi jual setelah pemilu pada Minggu," penyiasat ekuitas CLSA Nicholas Smith.

Survei-survei media telah menunjukkan Partai Liberal Demokrat (LDP) Perdana Menteri Shinzo Abe akan menang besar, memberinya kontrol dari kedua kamar dan kemampuan untuk mendorong kebijakan yang terdiri dari belanja pemerintah yang besar dan pelonggaran moneter.

"Sebuah kemenangan gemilang LDP sebagian besar sudah dihargakan ke pasar, tetapi masalah sesungguhnya adalah jika Abe terus mendorong keuntungannya secara cepat atau memilih untuk beristirahat di pantai untuk liburan musim panasnya," kata Smith kepada Dow Jones Newswires.

Pada perdagangan Selasa, pengekspor didukung oleh yen yang lebih lemah sehingga Canon naik 2,67 persen menjadi 3.460 yen dan Toyota naik 0,78 persen menjadi 6.460 yen.

SoftBank, yang menutup kesepakatan 21,6 miliar dolar AS untuk mendapatkan saham mayoritas di operator selular nomor tiga AS Sprint Nextel pada pekan lalu, naik 2,60 persen menjadi 5.910 yen, demikian AFP.
(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013