Buku ini adalah agenda transformasi digital nasional, ini sejalan dengan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) Negotiation yang didorong oleh Indonesia,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030 diluncurkan untuk menjadi acuan transformasi digital di Indonesia.

“Buku ini adalah agenda transformasi digital nasional, ini sejalan dengan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) Negotiation yang didorong oleh Indonesia,” kata Airlangga di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta pekerja di sektor digital dalam 15 tahun ke depan, yang artinya negara perlu menyiapkan 600 ribu talenta digital setiap tahun.

Agar talenta digital Indonesia tidak diambil oleh orang lain, sambung Airlangga, perlu ada peta jalan yang mencakup keseluruhan proses, mulai dari fase persiapan, transformasi, hingga fase ketika Indonesia menjadi pemimpin.

Baca juga: Kemenko Perekonomian: RI butuh 9 juta talenta digital

Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital sendiri merupakan hasil dari upaya panjang dalam mengartikulasikan kerangka pengembangan ekonomi digital Indonesia sejak  2019 dan mencapai finalisasi pada 2023.

Lahirnya Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital juga telah melalui proses kolaborasi dengan Kementerian/Lembaga, otoritas terkait, akademisi, pelaku industri, serta konsultan melalui beragam Diskusi Kelompok Terarah (FGD), diskusi terbatas, hingga pertemuan tingkat tinggi.

Dalam kesempatan terpisah, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin mengatakan terdapat enam pilar utama pengembangan ekonomi digital, yaitu: (1) Infrastruktur; (2) SDM; (3) Iklim Bisnis dan Keamanan Siber, (4) Riset, Inovasi, dan Pengembangan Usaha; (5) Pendanaan dan Investasi, serta (6) Kebijakan dan Regulasi.

Baca juga: Pemerintah optimistis 30 juta UMKM go digital pada 2024

Dalam konteks ini, strategi nasional tersebut ada dalam Buku Putih yang berperan sebagai guideline.

“Dokumen ini menjadi panduan strategis karena menggambarkan Visi Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030 yang dilengkapi yang dilengkapi dengan arah, target dan inisiatif pengembangan ekonomi digital,” ujar Rudy.

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023