Kami tidak mau diintervensi oleh siapapun dan pihak manapun
Sampang (ANTARA) - Kasi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang Tri Satrio memastikan, pengusutan kasus dugaan korupsi bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) yang merugikan negara senilai Rp260 juga tetap berlanjut, meski ada pihak-pihak yang berupaya menghalangi upaya penegakan hukum itu.

"Kasus ini terus berlanjut dan dan percayalah sama kami. Cepat atau lambat, insyaallah akan ada tersangka baru," kata Tri Satrio saat menemui sekelompok massa yang mengatas namakan diri Aliansi Masyarakat Sampang Bersatu (AMSB) di kantor Kejari Sampang, Jawa Timur, Rabu.

Baca juga: KPK panggil Rudy Tanoe sebagai saksi kasus dugaan korupsi bansos

Ia mengungkapkan, bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan mengumumkan tersangka baru tersebut

"Tolong sabar. Semua ada prosesnya, saya tidak mau menyebutkan siapa tersangka barunya. Tapi, dalam waktu dekat akan kita umumkan siapa saja yang terlibat dalam kasus korupsi bansos di Sampang ini," ungkapnya.

Ia juga menegaskan, bahwa dalam melakukan pengusutan, pihaknya bersikap profesional tidak takut diintervensi oleh pihak manapun.

"Kami tidak mau diintervensi oleh siapapun dan pihak manapun," katanya.

Unjuk rasa oleh kelompok yang mengatas namakan diri Aliansi Masyarakat Sampang Bersatu di Kantor Kejari Sampang, Rabu itu, sebagai bentuk dukungan terhadap komitmen pemberantasan tindak pidana korupsi oleh institusi itu.

Ada 4 tuntutan yang dibacakan oleh koordinator lapangan (korlap) aksi Hanafi, yakni segera menetapkan tersangka Kepala Desa Gunung Rancak Muhammad Juhar, karena Kejari Sampang sudah menyita uang Rp260 juta dari hasil korupsi bantuan tersebut.

Baca juga: Kejati Jambi siapkan berkas dakwaan perkara korupsi di PT Pelindo II

"Kedua, kami meminta Kejari segera menangkap dan menahan bendahara desa yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka," katanya.

Tuntutan ketiga, massa pengunjuk rasa meminta agar Kejari Sampang tidak mau diintervensi oleh siapapun dan pihak manapun juga.

"Kejari jangan takut diintervensi oleh preman berdasi," ucap Hanafi.

Keempat, Hanafi menegaskan, bahwa Aliansi Masyarakat Sampang Bersatu mendukung sepenuhnya upaya pemberantasan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Kejari Sampang.

"Kami AMSB mendukung Kejari Sampang mengungkap dengan terang benderang kasus korupsi bansos Gunung Rancak dan menyeret semua yang terlibat," katanya, menegaskan.

Sebelumnya Kejari Sampang telah menetapkan Bendahara Desa Gunung Rancak berinisial S sebagai tersangka dalam kasus itu, akan tetapi yang bersangkutan tidak ditahan dengan dalih mempertimbangkan situasi keamanan desa.

Sementara itu, sekitar 40 personel Polres Sampang diterjunkan guna mengamankan aksi dukungan penegakan hukum oleh AMSB terhadap Kejari Sampang itu.

Aksi berlangsung tertib dan massa membubarkan diri setelah menyampaikan aspirasi dan ditemui langsung oleh Kasi Pidsus Kejari Sampang Tri Satrio.

Baca juga: Kejati Jatim bongkar kasus korupsi di PT Inka Multi Solusi

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023