Brussels (ANTARA) - Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo mengatakan bahwa Belgia akan melarang masuk ekstremis Israel pelaku kekerasan di Tepi Barat.

PM menekankan kekerasan terhadap warga sipil akan membawa dampak. Belgia, ujarnya, akan bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi terhadap para pemukim Israel yang bertanggung jawab atas kekerasan di Tepi Barat.

Pihaknya juga akan mendesak Uni Eropa untuk memberlakukan sanksi serupa.

PM mendesak pihak-pihak terkait agar patuh pada hukum internasional sekaligus memastikan keterbukaan akses kemanusiaan ke Jalur Gaza, yang dibombardir pasukan Israel sejak 7 Oktober.

De Croo juga menekankan bahwa pembunuhan warga sipil di Jalur Gaza harus dihentikan.

Terhitung 1 Januari hingga 30 Juni 2024, Belgia akan menjabat sebagai Presiden Dewan Uni Eropa.

Sebelumnya pada Kamis, para pemimpin G7 mengutuk peningkatan kekerasan oleh kalangan pemukim terhadap warga Palestina di Tepi Barat serta menyerukan para pelaku diadili.

Para pemimpin G7 menyampaikan keprihatinan mendalam atas dampak buruk terhadap penduduk sipil Palestina di Gaza.

Tindakan yang lebih efektif juga harus dilakukan guna mencegah penambahan jumlah pengungsi dan untuk melindungi infrastruktur sipil, kata mereka.

“Kami mengecam eskalasi kekerasan ekstremis yang dilakukan pemukim terhadap warga Palestina yang mengacaukan keamanan dan stabilitas di Tepi Barat sekaligus yang mengancam harapan perdamaian yang abadi.”


Sumber: WAFA

Baca juga: Wakil PM Belgia minta Israel disanksi karena bombardemen Gaza

Baca juga: Serikat Buruh Belgia desak anggotanya tolak kirimkan senjata ke Israel


 

Sejak 7 Oktober, 240 orang di Tepi Barat tewas akibat serangan Israel

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023