Bangkok (ANTARA) - Thailand mengambil langkah signifikan untuk menjadi pusat pengembangan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) regional dengan didirikannya Pusat Riset dan Teknologi Otomotif China (China Automotive Technology and Research Center/CATARC) di Bangkok.

Dengan kantor regional Asia Tenggara CATARC yang mulai beroperasi di negara kerajaan itu, mereka akan fokus pada kerja sama antara Thailand dan China di bidang pengembangan kebijakan, penetapan standar, dan sertifikasi EV, ungkap Natthaphon Rangsitphon, sekretaris tetap Kementerian Perindustrian Thailand, pada Rabu (6/12).

Kerja sama ini menandai titik awal untuk menyatukan kemampuan dan jaringan industri otomotif modern dari China untuk mengembangkan industri lokal dan infrastruktur Thailand demi mendukung ambisinya sebagai basis produksi global utama, ungkap Natthaphon dalam sebuah pernyataan.

Sebagai salah satu industri yang ditargetkan, Thailand ingin memperkuat daya saing negara itu dan mengurangi emisi gas rumah kaca melalui promosi EV-nya. Sejauh ini, 10 produsen mobil telah bergabung dengan inisiatif pemerintah untuk mendukung penggunaan dan produksi EV, dengan lebih dari 50.000 pemesanan kendaraan listrik berbasis baterai, kata pihak kementerian.

Menurut kementerian tersebut, penggunaan EV di Thailand mencakup 78 persen dari total penggunaan EV di Asia Tenggara pada kuartal pertama tahun ini. Thailand juga memproduksi sekitar 72.000 unit kendaraan bertenaga motor listrik pada 2022 sebagai produsen EV terbesar di kawasan tersebut.

Di bawah kebijakan pemerintah Thailand, negara Asia Tenggara itu menargetkan memproduksi setidaknya 30 persen kendaraan nol emisi pada 2030, dengan kapasitas produksi diperkirakan mencapai 725.000 unit.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023