Tokyo (ANTARA News) - Kurs dolar naik di perdagangan Asia pada Kamis, setelah Federal Reserve AS mengatakan kebijakan uang longgar bank akan dipertahankan sampai keadaan ekonomi cukup kuat.

Greenback berpindah tangan pada 100,05 yen pada sore hari, naik dari 99,60 yen di New York pada Rabu, sementara euro diambil 1,3094 dolar dan 130,07 yen, terhadap 1,3125 dolar dan 130,73 yen.

Bos Fed Ben Bernanke mengatakan kepada Kongres pada Rabu bahwa bank sentral tidak memiliki jadwal pasti untuk mengurangi kembali pembelian obligasinya, dan pihaknya akan mempertimbangkan mengurangi program stimulusnya hanya jika ekonomi AS terus membaik.

"Saya menekankan bahwa pembelian aset kami bergantung pada perkembangan ekonomi dan keuangan, mereka tidak berarti pada arah yang telah ditentukan," katanya kepada anggota parlemen.

Ia juga mengatakan ekonomi berkembang pada kecepatan yang moderat dan menunjukkan tanda-tanda yang mantap dalam kekuatan di berbagai wilayah, sebuah pandangan yang didukung oleh laporan Beige Book Fed yang juga dirilis pada Rabu.

"Kata-kata Bernanke bukan sesuatu yang baru, tetapi memiliki dampak menenangkan bagi mereka masih menyimpan kegelisahan tentang akhir kebijakan pelonggaran AS dalam waktu dekat," kata Hiroichi Nishi, manajer umum ekuitas di SMBC Nikko Securities.

Unit AS naik lebih lanjut dalam perdagangan sore, karena beberapa investor yang menjual dolar setelah menafsirkan kesaksian sebagai "dovish" mungkin membeli kembali greenback, kata seorang dealer senior di sebuah bank terkemuka Jepang.

Osao Iizuka, kepala perdagangan valas di Sumitomo Mitsui Trust Bank, mengatakan kepada Dow Jones Newswires: "Karena peristiwa penting berakhir sekarang, fokus pasar bergeser ke pemilu majelis tinggi Jepang."

Pemilih Jepang akan pergi ke TPS pada Minggu untuk memilih setengah dari 242-anggota majelis tinggi parlemen.

Sebuah kemenangan mutlak bagi partai berkuasa Perdana Menteri Shinzo Abe bisa mendorong dolar naik, karena kontrol kedua majelis parlemen akan memungkinkan dia untuk melanjutkan langkah-langkah kebijakan belanja besarnya tanpa hambatan, kata Iizuka.

"Dolar akan menjadi relatif kuat menjelang pemilihan umum pada hari Minggu di Jepang," seorang dealer senior di sebuah bank besar Jepang mengatakan, demikian AFP.


(A026/B008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013