Jakarta (ANTARA) - Badan Bank Tanah mengungkapkan percepatan program reforma agraria membantu pembangunan Bandara Very Very Important (VVIP) Ibu Kota Nusantara dan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitarnya.

"Melalui reforma agraria ini masyarakat juga akan mendapatkan manfaat ekonomi yang besar dari dampak pembangunan yang ada di sekitar area reforma agraria, seperti pembangunan Bandara VVIP IKN, pembangunan kawasan industri, hingga pembangunan fasilitas umum," ujar Deputi Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah Perdananto Aribowo di Jakarta, Minggu.

Dia menambahkan, tanah masyarakat bisa naik signifikan dalam 5-10 tahun ke depan. Apalagi jika Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah beroperasi.

Berdasarkan kajian internal Badan Bank Tanah, harga tanah yang ada di sekitar Bandara VVIP IKN berpotensi naik ratusan kali lipat dalam 10 tahun ke depan, dan dengan diberikannya kepastian hukum berupa sertipikat kepada masyarakat, secara otomatis akan berdampak langsung bagi peningkatan nilai tanah.

Mekanisme program reforma agraria yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2018 menegaskan bahwa pelaksanaan reforma agraria dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota yang diketuai oleh Bupati/Walikota.

Perdananto Aribowo berharap pelaksanaan reforma agraria di atas Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Badan Bank Tanah bisa segera terlaksana. Sehingga bisa jadi percontohan pelaksanaan reforma agraria di HPL Badan Bank Tanah lainnya.

“Kita berharap (reforma agraria) ini berjalan dengan baik” katanya.

Sementara itu, Pimpinan Proyek Penajam Paser Utara (PPU) Syafran Zamzami mengatakan bahwa percepatan pelaksanaan reforma agraria juga akan mendukung akselerasi pembangunan Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di area pengelolaan Badan Bank Tanah.

“Oleh sebab itu Badan Bank Tanah akan menyiapkan lahan pengganti terhadap lahan garapan masyarakat yang ada di area bandara VVIP IKN melalui reforma agraria,” ujar Syafran.

Sebagai informasi, pembangunan Bandara IKN di HPL Badan Bank Tanah telah dimulai sejak pertama kali dilakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking oleh Presiden Jokowi pada 1 November 2023.

Adapun Badan Bank Tanah telah mengelola aset seluas 17.067 hektare di 24 kota/kabupaten.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023