Kami belum mendapatkan yang cukup untuk rakyat dari yang kami miliki."
Palembang (ANTARA News) - Wakil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo, meresmikan penggunaan gas bumi untuk rumah tangga di Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu.

"Pengaliran gas bagi rumah tangga merupakan bagian dari program pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM) dan penghematan penggunaan energi," katanya.

Selain itu, ia mengemukakan, program ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan umum bagi masyarakat khususnya dalam penyediaan energi yang murah, bersih, aman dan mudah pemakaiannya.

Pada tahap awal, katanya, akan disediakan sambungan bagi 4.600 rumah tangga yang ada di Kota Prabumulih dengan total anggaran sekira Rp46 triliun.

Program membangun jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga menggunakan mekanisme penyertaan modal negara (PMN) karena tidak ada badan usaha yang tertarik karena tidak ada keuntungan dalam pengelolaannya.

Susilo menjelaskan, proyek pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga dimulai pada 2009 di Kota Palembang dan Surabaya.

Hingga 2012, menurut dia, pembangunan jaringan gas bagi rumah tangga telah meliputi kota-kota Tarakan, Depok, Bekasi, Sidoarjo, Bontang, Cirebon, Bogor, dan Jambi, dengan total sambungan mencapai 56.000 rumah tangga.

Menurut dia, penggunaan gas melalui jaringan yang dibangun pemerintah tersebut lebih hemat hingga 50 persen dibanding menggunakan LPG, selain lebih mudah penggunaannya dan aman, masyarakat pengguna akan dikenakan tarif sebesar Rp2.700 per meter kubik (m3) gas.

"Mudah-mudahan masyarakat Prabumulih dapat memanfaatkannya dengan baik, dan secara bertahap jaringan gas kota akan dikembangkan sehingga tercipta Daerah Mandiri Energi di Prabumulih," katanya.

Wali Kota Prabumulih, Ridho Yahya, mengatakan bahwa masyarakat yang mndapat aliran gas melalui program saat ini baru sekitar 10 persen dari seluruh rumah tangga di Prabumulih yang jumlahnya mencapai 45.000 KK.

"Kami berharap Pemerintah pusat akan meneruskan programnya sehingga masyarakat Prabumulih bisa menikmati hasil bumi yang berasal dari daerahnya," katanya.

Adapun Gubernur Sumsel, Alex Nurdin, mengatakan bahwa gas dari Sumsel dialirkan ke Jawa dan Batam bahkan dieskpor ke Singapura, padahal masyarakat Sumsel belum mendapatkan gas, sehingga dirinya mengharapkan masyarakat Sumsel dipenuhi dulu kebutuhan gasnya baru didistribusikan ke daerah lain.

"Kami belum mendapatkan yang cukup untuk rakyat dari yang kami miliki," katanya menambahkan.

Pewarta: Biqwanto
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013