Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyampaikan bahwa Buku Tabel Mortalitas dan Morbiditas Penduduk Indonesia Tahun 2023 memuat data-data yang bisa menunjukkan gambaran kondisi kesehatan penduduk Indonesia.
"Saat ini, Indonesia membutuhkan tabel mortalitas yang sesuai dengan karakteristik masyarakat. Apalagi, penyelenggaraan Program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dengan cakupan luas menghasilkan data yang besar dalam pembentukan tabel mortalitas," katanya pada acara peringatan International Universal Health Coverage Day di Jakarta, Selasa.
Data-data mortalitas dan morbiditas, menurut dia, dapat dijadikan sebagai masukan dalam merancang penyelenggaraan pelayanan kesehatan serta perlindungan terhadap risiko penyakit.
Selain Buku Tabel Mortalitas dan Morbiditas Penduduk Indonesia Tahun 2023, BPJS Kesehatan meluncurkan buku Profil Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2014-2022.
"Melalui peluncuran kedua buku tersebut, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus mendukung pencapaian UHC melalui pengumpulan dan analisis data yang akurat untuk pengambilan kebijakan berbasis data," kata Ghufron.
"Partisipasi aktif dan dukungan para pemangku kepentingan adalah kunci dalam upaya mewujudkan UHC di Indonesia," ia menambahkan.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan Mahlil Ruby menyampaikan bahwa penyusunan buku melibatkan para pakar serta kementerian/lembaga pemerintah.
Ia mengatakan bahwa buku keluaran BPJS Kesehatan disusun berdasarkan data peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) periode 2018 sampai dengan 2022. Menurut dia, buku itu akan terus diperbarui.
"Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas dan keakuratan data dalam tabel tersebut, kami akan menyusun rencana pembaruan dan pengembangan secara komprehensif," ujarnya.
Baca juga:
BPJS Kesehatan lakukan transformasi mutu layanan
BPJS Kesehatan perkuat ekosistem untuk cegah kecurangan
"Partisipasi aktif dan dukungan para pemangku kepentingan adalah kunci dalam upaya mewujudkan UHC di Indonesia," ia menambahkan.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan Mahlil Ruby menyampaikan bahwa penyusunan buku melibatkan para pakar serta kementerian/lembaga pemerintah.
Ia mengatakan bahwa buku keluaran BPJS Kesehatan disusun berdasarkan data peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) periode 2018 sampai dengan 2022. Menurut dia, buku itu akan terus diperbarui.
"Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas dan keakuratan data dalam tabel tersebut, kami akan menyusun rencana pembaruan dan pengembangan secara komprehensif," ujarnya.
Baca juga:
BPJS Kesehatan lakukan transformasi mutu layanan
BPJS Kesehatan perkuat ekosistem untuk cegah kecurangan
Pewarta: Sean Muhamad
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023
