Potensi kami ke MOAC (Kementerian Pertanian dan Koperasi Thailand) 8. Ada potensi lagi, sementara kami bidik Thailand
Jakarta (ANTARA) - PT Dirgantara Indonesia (DI) membidik Thailand untuk memperluas cakupan penjualan pesawat angkut ringan NC-212i di pasar Asia Tenggara.

Direktur Utama PT DI Gita Amperiawan saat ditemui di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, menyebut ada potensi untuk menjual delapan pesawat NC-212i ke Thailand.

"Potensi kami ke MOAC (Kementerian Pertanian dan Koperasi Thailand) 8. Ada potensi lagi, sementara kami bidik Thailand," kata Gita saat ditemui selepas acara serah terima lima pesawat NC-212i dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI ke TNI Angkatan Udara di Lanud Halim Perdanakusuma.

Dia melanjutkan pesawat NC-212i selain dibeli Pemerintah RI juga oleh Filipina dan Vietnam. "Filipina (membeli) enam, dan sebelumnya tiga. Jadi ada sembilan," ungkap Direktur Utama PT DI.

Dia menambahkan sejauh ini Vietnam membeli tiga unit. Pemerintah RI melalui Kementerian Pertahanan memesan sembilan pesawat NC-212i dari PT DI yang lima di antaranya telah rampung dan diterima oleh TNI AU. Tiga lainnya, Gita menyebut, dijadwalkan rampung pada 2024, dan satu unit terakhir pada Maret 2025.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyerahkan secara langsung lima unit pesawat NC-212i buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) ke TNI Angkatan Udara di Base Ops Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.

Dalam acara itu, dia memimpin prosesi serah terima pesawat, di antaranya penyiraman air kembang di atas moncong pesawat.

Baca juga: Menhan serahkan lima unit NC-212i buatan PT DI ke TNI AU

Baca juga: PT DI Serahkan Satu Pesawat NC-212 ke TNI AD


Lima unit NC-212i itu bakal memperkuat Skuadron Udara 4 Wing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.

Menhan RI, saat sesi jumpa pers, menyebut tingkat komponen dalam negeri (TKDN) NC-212i, yang sebagian besar perangkat-nya dibuat dan dirakit dalam negeri, sebesar 40 persen.

Terkait itu, Direktur Utama PT DI menjelaskan beberapa yang belum dibuat di dalam negeri antara lain mesin, propeller, dan sistem avionik pesawat. "Kita yang belum engine, propeller, itu yang besar content-nya," ucap Gita.

Walaupun demikian, PT DI berniat menjajaki kerja sama yang dapat meningkatkan kemampuan perusahaan membuat sistem avionik pesawat sendiri. "Kami baru mulai akan meningkatkan TKDN di avionik," kata dia.

Menhan RI dalam acara penyerahan lima unit NC-212i pun memuji pencapaian PT DI yang mampu membuat pesawat di dalam negeri. Prabowo juga menyinggung sejumlah keunggulan NC-212i yang diserahkan ke TNI AU itu.

"Tadi, dilaporkan sudah ada (perangkat) autopilot, glass-cockpit, avionics sudah bagus, sudah terbaru, propeller sudah composite, lebih ringan. Jadi, pesawat ini bisa mendarat di lapangan rumput dan lapangan pasir dan cukup (landasan) 600 meter. Jadi, (pesawat mampu) masuk di tempat-tempat sulit dan fungsinya banyak," papar Prabowo.

Dia melanjutkan pesawat angkut ringan serbaguna itu tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk latihan dan pengangkut pasukan, tetapi juga evakuasi medis udara, foto udara, modifikasi cuaca atau hujan buatan, dan pelatihan navigasi udara.

Pesawat itu juga dilengkapi dengan ramp door untuk mempermudah loading/unloading muatan.

"Terima kasih kepada PT DI. Tingkatkan selalu kemampuan Anda. Punya tekad yang besar untuk menguasai teknologi demi kemerdekaan bangsa ini. Lakukan segala upaya untuk meningkatkan kemampuan anak-anak kita menguasai teknologi canggih," ujar Prabowo kepada Direktur Utama PT DI Gita Amperiawan.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023