Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana angin puting beliung, karena saat kejadian tidak ada penghuni dalam rumah
Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan satu rumah permanen milik warga Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), rusak berat akibat diterjang angin puting beliung.

"Berdasarkan laporan dari Pemerintah Kecamatan Kupang Barat telah terjadi bencana angin puting beliung yang melanda Desa Tablolong, yang menyebabkan satu rumah warga rusak berat akibat disapu puting beliung pada Senin (11/12)," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semi Tinenti di Kupang, Selasa.

Angin puting beliung yang melanda wilayah ujung barat Pulau Timor itu terjadi sekitar pukul 15.00 WITA usai hujan lebat melanda daerah itu.

Dalam peristiwa itu, lanjutnya, atap rumah pemanen milik Martinus Hoan semuanya rusak akibat terjangan angin puting beliung yang terjadi sangat cepat.

Pada saat kejadian, Martinus Hoan sedang melaut untuk mencari ikan, sedangkan istrinya Aprenina Pellu sedang berada di kebun.

Baca juga: BPBD sebut tiga hal penyebab NTT rawan bencana alam

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana angin puting beliung, karena saat kejadian tidak ada penghuni dalam rumah," kata Semi Tinenti.

Sementara itu Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata mengatakan kejadian angin puting beliung di Desa Tablolong sangat singkat.  Menurutnya, angin kencang datang secara tiba-tiba dan menerbangkan seluruh atap rumah permanen milik Martinus Hoan.

Akibat kejadian itu, kata dia, Marthinus Hoan selaku pemilik rumah mengalami kerugian sekitar Rp50 juta.

Pemerintah Desa Tablolong dan masyarakat, kata dia, secara bergotong royong memperbaiki atap rumah sehingga bisa ditempati kembali. Namun saat ini Martinus Hoan dan istrinya tinggal di rumah yang dibangun secara darurat oleh warga, sampai pengerjaan atap rumah selesai dilakukan.

Baca juga: BMKG ingatkan masyarakat tiga kabupaten di NTT waspada angin kencang

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023