Solusi-solusi yang berdasarkan forward-thinking ini kami harap dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan dalam perancangan kebijakan dan pengambilan keputusan
Jakarta (ANTARA) - United Nations (UN) Global Pulse Asia Pacific menjadi inisiasi Sekretaris Jenderal PBB untuk memanfaatkan dan menerapkan pendekatan inovasi berbasis data dan bukti guna mendukung dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Pendalaman riset ini dilakukan melalui terobosan pola pikir baru dalam merancang solusi-solusi menuju pencapaian SDG's dengan menggunakan pola pikir Quintet of Change Capabilities yang terbagi menjadi lima metode yaitu data, transformasi digital, inovasi, foresight atau analisa masa depan, dan ilmu perilaku.

"Solusi-solusi yang berdasarkan forward-thinking ini kami harap dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan dalam perancangan kebijakan dan pengambilan keputusan," kata Kepala UN Global Pulse Asia Pacific Ahmed El Saeed dalam sesi diskusi media di Jakarta, Selasa.

Adapun bahan informasi untuk perancangan kebijakan, sambung Ahmed, dapat menjadi pertimbangan terutama dalam menghadapi dalam merespons krisis kemanusiaan, solidifikasi ketahanan iklim, dan meningkatkan efektivitas proses pengambilan keputusan berbasis transformasi digital.

Wawasan dan temuan dari pendalaman riset berbasis Quintet of Change Capabilities yang telah diterapkan UN Global Pulse Asia Pacific dapat menjadi panduan bagi pihak pemerintah maupun swasta dalam pengembangan kebijakan dan pengambilan keputusan.

Dalam beberapa tahun terakhir, UN Global Pulse Asia Pacific telah mempublikasikan sejumlah laporan yang menerapkan lima metode Quintet seperti "Pemetaan Risiko COVID-19 Untuk Provinsi Jawa Barat" pada durasi 2020-2021 dan "Beyond Sticky Floors: Mengatasi Hambatan Perilaku Dengan Pemanfaatan Teknologi Digital Untuk Kebutuhan Pengusaha Perempuan".

"Sebagai mitra analisis yang menggunakan pendekatan metode terintegrasi, UN Global Pulse Asia Pacific dengan senang hati mendukung proses perencanaan pemerintah Indonesia maupun negara lainnya di Asia Pasifik yang membutuhkan," ujar Ahmed.

Selama lebih dari 10 tahun, UN Global Pulse Asia Pacific telah melaksanakan lebih dari 100 proyek yang mencakup delapan tema terkait pembangunan berkelanjutan dan menghasilkan 67 set data berdasarkan pendekatan di 21 negara di kawasan Asia Pasifik.

Ke depan, UN Global Pulse Asia Pacific yang berbasis di Jakarta akan melakukan berbagai riset dengan implementasi desain sistem, big data, dan kecerdasan buatan untuk pengembangan platform dan analisis data dalam menghasilkan solusi-solusi forward-thinking.

"Besar harapan kami, metode yang kami gunakan ini dapat mendorong pembangunan kapasitas perancangan kebijakan yang lebih adaptif dan antisipatif terhadap tantangan masa depan," ucap Ahmed.

Baca juga: Kepala Bappenas: Akselerasi pencapaian SDGs perlu elaborasi strategis
Baca juga: Capaian SDGs Indonesia 2022 dianggap progresif
Baca juga: Menlu: Capaian SDGs Indonesia lebih tinggi dari rata-rata dunia

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023