Pemerintah daerah memastikan bahwa ketersediaan bahan pangan pokok strategis dapat terpenuhi selama Desember 2023.
Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung memastikan ketersediaan bahan pangan pokok strategis di daerahnya dapat terpenuhi untuk memenuhi konsumsi di Desember 2023 ini.
 
"Pemerintah daerah memastikan bahwa ketersediaan bahan pangan pokok strategis dapat terpenuhi selama Desember 2023 untuk konsumsi masyarakat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto, di Bandarlampung, Selasa.
 
Ia merincikan ketersediaan tersebut untuk komoditas beras dengan harga rata-rata per awal Desember Rp12.724 per kilogram pada periode Oktober-Desember 2023 stoknya ada sebanyak 1.199.306 ton, dan kebutuhan 232.806 ton, serta memiliki surplus sebanyak 966.499 ton.
 
"Untuk tetap menjaga ketersediaan dan harga beras, maka dilakukan beberapa upaya seperti mengadakan gelar pangan murah komoditas pangan strategis, melakukan percepatan tanam padi untuk masa tanam per kabupaten, memanfaatkan sumber daya air yang tersedia, memanfaatkan lahan rawa lebak, lahan tadah hujan, lahan kering untuk menanam padi," katanya lagi.
 
Dia melanjutkan untuk bawang merah ketersediaan hingga Desember 2023 ada sebanyak 8.442 ton dengan kebutuhan konsumsi sebanyak 8.299 ton, sehingga ada surplus sebanyak 143 ton.
 
"Harga rata-rata bawang merah di Lampung saat ini Rp28.400 per kilogram, dan upaya pengendalian ketersediaan serta harga dilakukan dengan melakukan kerja sama bersama Badan Pangan Nasional dalam memberikan subsidi pengiriman pasokan dari daerah lain. Kemudian penanaman dan pengembangan kawasan sentra bawang merah, dan melakukan pembibitan secara mandiri," ujarnya pula.
 
Ia mengatakan untuk komoditas cabai besar dengan rata-rata harga Rp82.200 per kilogram, ketersediaan berjumlah 8.782 ton, kebutuhan 9.462 ton, dimana perlu penambahan ketersediaan sebanyak 680 ton. Sedangkan untuk cabai rawit dengan harga rata-rata Rp77.267 per kilogram, ketersediaan selama tiga bulan terakhir berjumlah 7.078 ton, kebutuhan 13.674 ton, dan masih membutuhkan tambahan sebanyak 6.596 ton.
 
"Sedangkan untuk daging sapi harga rata-rata Rp134.867 per kilogram. Ketersediaan ada 9.396 ton, kebutuhan 6.300 ton ada surplus 3.096 ton. Daging ayam ras memiliki harga rerata Rp33.333 per kilogram ketersediaannya berjumlah 24.123 ton, dengan kebutuhan 32.964 ton ada surplus 8.841 ton," ujarnya pula.
 
Kemudian untuk telur ayam memiliki ketersediaan sebanyak 66.077 ton, kebutuhan 22.804 ton dan surplus berjumlah 43.272 ton, saat ini memiliki harga rata-rata sebesar Rp27.433 per kilogram. Sedangkan untuk komoditas gula kebutuhannya hingga Desember sebanyak 26.041 ton, dengan konsumsi 25.589 ton ada surplus 452 ton, serta untuk harga Rp16.800 per kilogram.
 
Lalu untuk minyak goreng ada surplus sebanyak 1.961 ton, dimana ketersediaannya berjumlah 53.137 ton dan kebutuhan ada 51.176 ton, rerata harga Rp14.033 liter. Dan untuk kedelai dengan harga rata-rata Rp12.862 per kilogram ketersediaan selama tiga bulan terakhir sebanyak 19.362 ton, sedangkan kebutuhan ada sebanyak 14.766 ton, lalu ada surplus sebanyak 4.595 ton.
Baca juga: Badan Pangan Nasional minta Lampung kelola ubi kayu jadi bahan pangan
Baca juga: Mendag sebut harga bahan pangan di Lampung cenderung stabil

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023