KBRI Doha bekerja sama dengan Doha Film Institute dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Pekan Film Indonesia di Qatar bertajuk “Indonesia through Lens”.
Kegiatan yang digelar pada 7-12 Desember 2023 dilaksanakan di salah satu bangunan paling ikonik di Qatar, yakni Museum of Islamic Art (MIA).
“Kegiatan "Indonesia through the Lens" ini adalah upaya KBRI Doha untuk mempromosikan lebih banyak lagi film-film Indonesia di Qatar. Tidak hanya film yang sifatnya komersial, tetapi juga film-film independen turut kami bawa ke Qatar," tutur Duta Besar RI untuk negara Qatar Ridwan Hassan, dalam keterangan pers yang diterima, Rabu.
Baca juga: KBRI Doha gelar pesta olahraga untuk masyarakat ASEAN di Qatar
Pekan Film Indonesia merupakan rangkaian dari kegiatan Tahun Kebudayaan RI-Qatar 2023. Aneka film dari berbagai genre ditampilkan dalam festival ini di antaranya Film ‘After the Curfew’ atau Setelah Djam Malam (1954) karya Usmar Ismail yang mewakili kategori film klasik Indonesia yang ditayangkan dalam festival.
Film-film lain yang ditampilkan adalah Nussa the Movie, Ada Apa Dengan Cinta, the Seen and the Unseen, Aruna dan Lidahnya, Filosofi Kopi, Inninawa: An Island of Calling dan rangkaian film pendek Indonesia.
Kegiatan Pekan Film Indonesia berpuncak pada tanggal 9 Desember 2023 dengan diputarnya film “Filosofi Kopi”. Pemutaran film yang dibintangi oleh Rio Dewanto dan Chiccho Jerricho tersebut diikuti dengan demo-making kain Songket dan Indonesian Coffee Tasting.
Baca juga: KBRI Doha: Program "Years of Culture" sebagai promosi budaya Indonesia
Selain dihadiri para Duta Besar negara asing, pebisnis, dan influencer, produser Filosofi Kopi, Handoko Hendroyono juga turut hadir dalam pemutaran film tersebut.
Kerja sama perfilman antara Indonesia dan Qatar telah berlangsung lama dan tidak terbatas pada pemutaran film Indonesia di Qatar.
“Doha Film Institute misalnya secara reguler memberikan grant kepada sineas berbakat Indonesia. Film the Seen and the Unseen karya Kamila Andini yang kita putar pada malam ini adalah salah satu film yang mendapatkan grant dari Doha Film Institute” kata Pelaksana Fungsi Pensosbud sekaligus penanggungjawab kegiatan Ali Murtado.
Baca juga: KBRI Doha dan Doha Film Institute tayangkan film Indonesia di Qatar
Kegiatan yang digelar pada 7-12 Desember 2023 dilaksanakan di salah satu bangunan paling ikonik di Qatar, yakni Museum of Islamic Art (MIA).
“Kegiatan "Indonesia through the Lens" ini adalah upaya KBRI Doha untuk mempromosikan lebih banyak lagi film-film Indonesia di Qatar. Tidak hanya film yang sifatnya komersial, tetapi juga film-film independen turut kami bawa ke Qatar," tutur Duta Besar RI untuk negara Qatar Ridwan Hassan, dalam keterangan pers yang diterima, Rabu.
Baca juga: KBRI Doha gelar pesta olahraga untuk masyarakat ASEAN di Qatar
Pekan Film Indonesia merupakan rangkaian dari kegiatan Tahun Kebudayaan RI-Qatar 2023. Aneka film dari berbagai genre ditampilkan dalam festival ini di antaranya Film ‘After the Curfew’ atau Setelah Djam Malam (1954) karya Usmar Ismail yang mewakili kategori film klasik Indonesia yang ditayangkan dalam festival.
Film-film lain yang ditampilkan adalah Nussa the Movie, Ada Apa Dengan Cinta, the Seen and the Unseen, Aruna dan Lidahnya, Filosofi Kopi, Inninawa: An Island of Calling dan rangkaian film pendek Indonesia.
Kegiatan Pekan Film Indonesia berpuncak pada tanggal 9 Desember 2023 dengan diputarnya film “Filosofi Kopi”. Pemutaran film yang dibintangi oleh Rio Dewanto dan Chiccho Jerricho tersebut diikuti dengan demo-making kain Songket dan Indonesian Coffee Tasting.
Baca juga: KBRI Doha: Program "Years of Culture" sebagai promosi budaya Indonesia
Selain dihadiri para Duta Besar negara asing, pebisnis, dan influencer, produser Filosofi Kopi, Handoko Hendroyono juga turut hadir dalam pemutaran film tersebut.
Kerja sama perfilman antara Indonesia dan Qatar telah berlangsung lama dan tidak terbatas pada pemutaran film Indonesia di Qatar.
“Doha Film Institute misalnya secara reguler memberikan grant kepada sineas berbakat Indonesia. Film the Seen and the Unseen karya Kamila Andini yang kita putar pada malam ini adalah salah satu film yang mendapatkan grant dari Doha Film Institute” kata Pelaksana Fungsi Pensosbud sekaligus penanggungjawab kegiatan Ali Murtado.
Baca juga: KBRI Doha dan Doha Film Institute tayangkan film Indonesia di Qatar
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
