Jakarta (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur (BPBD Jatim) berkolaborasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam melaksanakan operasi lilin untuk mengantisipasi bencana menjelang hari Natal dan tahun baru.
 
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Gatot Subroto dalam diskusi teropong bencana BNPB yang diikuti secara daring di Jakarta pada Rabu menyampaikan, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi untuk mengantisipasi terjadinya bencana pada masa Natal dan tahun baru.
 
"Kami melakukan arahan untuk membuat tenda, posko, dan mendukung kegiatan Polri untuk operasi lilin tersebut. Kami juga meminta teman-teman BPBD kabupaten/kota untuk mendukung, baik itu tenaga, sarana/prasarana, peralatan, yang sewaktu-waktu dibutuhkan bila terjadi banjir, puting beliung, atau pohon tumbang" kata Gatot.
 
BPBD Jatim juga telah melakukan sosialisasi baik di media sosial, media massa elektronik, maupun cetak, dan menginformasikan kepada warga agar berhati-hati.
 
"Di masa Natal dan tahun baru, saat ini sudah masuk musim penghujan, sehingga masyarakat yang berpergian hati-hati, kalau ada hujan dan angin dihindari agar tidak tertimpa bangunan atau pohon tumbang, maupun terkena angin," ujar dia.

Baca juga: Polri kerahkan 70 ribu personel dalam Operasi Lilin 2023
 
Memasuki masa hidrometeorologi basah, BPBD Jatim juga telah melaksanakan arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk melakukan kegiatan bersih-bersih sungai, dan mengantisipasi apabila hujan terjadi, air tidak terhambat.
 
"Kami juga melakukan bersih-bersih dari sampah hasil kebakaran hutan dan lahan, contoh pada aliran sungai yang ada di Gunung Arjuno. Beberapa waktu lalu pernah terjadi banjir bandang di Kota Batu dan membawa material kayu di gunung tersebut, mengakibatkan beberapa bangunan rusak bahkan ada korban jiwa," tuturnya
 
Menurut dia, dukungan dari Pemerintah Kota Batu dan relawan, serta TNI/Polri dan seluruh masyarakat sangat dibutuhkan.
 
"Sampah-sampah batang kayu, dahan, ranting dan kalau ada batu yang menghambat di aliran sungai, bisa kita bersihkan bersama-sama," ucapnya.
 
Terkait banjir lahar dingin yang terjadi di Gunung Semeru pada akhir Bulan November 2023, telah dilakukan rapat koordinasi di Kabupaten Lumajang.
   
"Kondisi Semeru masih berada di level tiga, dan terpantau di posisi sekarang, curah hujan di wilayah Lumajang masih rendah, dan saat ini masih terjadi banjir lahar dingin. Erupsi yang kami khawatirkan tidak terjadi pada 4 November kemarin," paparnya.
 
Selain sosialisasi dan persiapan akhir tahun, ia mengutarakan bahwa pintu Gunung Semeru sementara ini dibuka.
 
"Sambil melihat perkembangan yang terjadi, karena posisinya kan di level tiga, sehingga perhatian baik dari provinsi maupun pengelola gunung api, serta dari BPBD atau Pemkab Lumajang sangat menjadi perhatian," demikian Gatot Subroto.

Baca juga: Polisi dibekali alat metal detector saat lakukan pengamanan Natal

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023