Jangan sampai ada peningkatan tidak wajar dan kemudian viral. Kami minta harga makanan di restoran atau tempat lainnya hendaknya sewajarnya saja
Gunungkidul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau pedagang dan pelaku jasa usaha wisata tidak menaikkan harga makanan dan jasa lainnya saat libur Natal dan tahun baru, sehingga tidak merusak citra pariwisata daerah itu.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta di Gunungkidul, Kamis, mengatakan sektor pariwisata adalah pemantik pertumbuhan ekonomi sehingga masyarakat, pelaku jasa pariwisata dan pelaku wisata lain di Gunungkidul agar  tidak memanfaatkan libur Natal dan tahun baru ini untuk mendapatkan keuntungan dengan menaikkan harga makanan hingga oleh-oleh secara tidak wajar.

"Jangan sampai ada peningkatan tidak wajar dan kemudian viral. Kami minta harga makanan di restoran atau tempat lainnya hendaknya sewajarnya saja," kata Sunaryanta.

Ia mengatakan saat terjadi kenaikan tidak wajar, dan hal itu diunggah melalui akun media sosial menjadi viral yang rugi tidak hanya pedagang tersebut, namun pedagang lainnya mendapatkan imbasnya.

Selain itu, pelaku wisata atau pedagang untuk menyiapkan menu dan daftar harga. Daftar harga diletakkan di posisi yang mudah dilihat.

Saat libur Natal dan tahun baru diprediksi jumlah pengunjung meningkat, dan pelaku wisata untuk menyambut dengan ramah dan kebaikan.

Baca juga: Dispar Gunungkidul keluarkan surat edaran objek wisata risiko tinggi

Baca juga: Menteri ATR serahkan sertifikat tanah pada masyarakat di Gunungkidul


"Jangan sampai viral, contohnya menjual barang dagangannya terlalu mahal. Jangan sampai seperti itu," imbaunya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul Oneng Windu Wardana mengimbau seluruh pengelola objek wisata di Gunungkidul meningkatkan pengawasan memperhatikan operasional dan prosedur standard dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

"Surat edaran tersebut kami khususkan kepada pengelola objek wisata dengan risiko tinggi seperti susur sungai bawah tanah Kalisuci dan Gua Jomblang," kata Oneng.

Ia mengatakan surat edaran ini untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Di Gunungkidul sendiri setidaknya ada 18 destinasi wisata dengan risiko tinggi.

"Kami mewanti-wanti kepada pengelola objek wisata mengedepankan operasional dan prosedur standard secara taat," katanya.

Baca juga: Sultan berharap Lumbung Mataraman Kedungpoh cukupi pangan masyarakat

Baca juga: Pemkab Gunungkidul temu bisnis menarik investasi sektor pariwisata

Pewarta: Sutarmi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023