"2024 kita akan lanjutkan pemeliharaan yang dilakukan saat ini. Untuk BTS dan akses internet yang sudah tersedia, tapi kita juga mulai merencanakan perbaikan kualitas layanan melalui teresterialisasi dan pemanfaatan Satelit Satria-1," ujar Direktur Utama BAKTI Kementerian Kominfo Fadhilah Mathar di Jakarta, Jumat.
Selain itu, Fadhilah mengatakan proses pembangunan BTS di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang sempat terkendala karena penegakan hukum, akan terus dilanjutkan.
Baca juga: BAKTI Kominfo sebut SATRIA-1 fokus layani 37.000 titik fasilitas umum
Dia berharap pembangunan ini dapat memberikan manfaat signifikan kepada masyarakat, terutama di desa-desa yang menjadi fokus utama.
Adapun hingga tahun 2029, lanjut dia, BAKTI berambisi untuk menyediakan akses internet di semua wilayah di Indonesia, minimal pada tingkat desa, walaupun menyadari bahwa cakupan penuh mungkin tidak dapat dicapai.
Fadhilah menyatakan bahwa ada desa-desa dengan populasi yang relatif kecil, seperti 20 Kepala Keluarga, yang tidak harus bergantung pada menara atau BTS. Alternatif penyediaan akses internet juga akan dieksplorasi untuk mencakup desa-desa semacam itu.
Terkait perjalanan BAKTI sepanjang tahun ini, Fadhilah mengakui bahwa 2023 bukan tahun yang mudah. Namun, dirinya merasa didukung setelah menjadi Direktur Utama dan melihat dukungan luar biasa dari industri.
Meskipun ada berbagai kritik dari media, Fadhilah menilai kritik tersebut sebagai bagian dari dinamika pembangunan dan mengakui pentingnya dukungan serta masukan dari insan pers untuk meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran negara.
"Jadi dukungan dari media, kritik kepada BAKTI sangat penting ke depannya," kata dia.
Baca juga: Kemenkominfo lanjutkan kontrak operasional BTS 4G di daerah 3T
Baca juga: Transformasi digital desa dinilai kunci wujudkan Indonesia maju
Baca juga: BAKTI-Atourin kolaborasi untuk digitalisasi Desa Wisata di Sumba Timur
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
