produksi cabai merah dan cabai rawit kita surplus, selain cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri juga dikirim ke daerah lain
Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh menyebutkan produksi komoditas cabai merah maupun cabai rawit oleh petani di provinsi paling barat Indonesia itu surplus sehingga selain mampu memenuhi kebutuhan masyarakat daerah itu, juga dapat menyuplai ke provinsi lain di tanah air.

“Untuk produksi cabai merah dan cabai rawit kita surplus, selain cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sendiri juga dikirim ke daerah lain,” kata Kepala Bidang Hortikultura Distanbun Aceh Chairil Anwar di Banda Aceh, Jumat.

Ia menjelaskan pada 2022 produksi cabai merah di Aceh mencapai 98.084 ton dengan luas panen 7.015 hektare. Sedangkan kebutuhan masyarakat sebanyak 19.268 ton per tahun, sehingga produksi cabai merah surplus 78.816 ton.

Sementara untuk produksi cabai rawit pada tahun lalu sebanyak 65.308 ton dengan luas panen 4.639 hektare, dengan kebutuhan masyarakat sebesar 9.893 ton per tahun sehingga juga mengalami surplus 55.435 ton.

Baca juga: Mendag sebut Aceh bisa pasok komoditas cabai ke Pulau Jawa

Baca juga: Cabai merah penyumbang tertinggi deflasi di Aceh pada Maret 2023


Menurut dia, sentra produksi cabai di Aceh saat ini yakni Kabupaten Pidie, Aceh Tengah, Bener Meriah.

"Jadi petani-petani di sana juga sudah buat kontrak dengan provinsi lain seperti Riau mereka sudah buat kerja sama. Kadang-kadang kita lihat walau panen banyak tapi harganya tetap stabil, mereka banyak mengirim ke provinsi lain,” ujarnya.

Untuk tahun ini, lanjut Chairil, produksi cabai merah di Aceh sudah mencapai sekitar 75.000 ton dan cabai rawit sekitar 60.000 ton, berdasarkan data periode Januari - Oktober 2023.

“Jadi target (produksi) kita di tahun 2023 lebih tinggi 5-10 persen dari luas panen kita di tahun 2022. Maka Insya Allah target bisa tercapai juga, masih ada data dua bulan lagi, November dan Desember,” ujarnya.

Di samping itu, Distanbun Aceh juga terus mendorong masyarakat daerah Serambi Makkah itu giat menanam komoditas cabai. Pihaknya juga ikut memberi bantuan kepada para petani, salah satunya seperti bantuan bibit untuk 100 hektare lahan cabai di daerah sentral produksi.

“Yang paling utama kita dorong petani terus menanam lagi, karena cabai ini komoditas sangat strategis. Untuk tahun kemarin kita berikan bantuan stimulus dalam bentuk bibit untuk kabupaten sentra produksi kita,” ujarnya.

Baca juga: Harga cabai merah di Aceh turun jadi Rp60 ribu per Kg

Baca juga: Hutama Karya pastikan lima seksi tol Sibanceh operasi saat Natal

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023