"Keduanya memiliki komitmen untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih maju dan berdaya saing, tidak hanya sebagai pelanjut pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya, lebih dari itu Prabowo-Gibran akan melengkapi dan menjadi pe
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Pandawa Lima, Ryano Panjaitan mengatakan bahwa pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bukan hanya sekedar pelanjut pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo, tetapi membawa visi dan misi jelas dengan fokus pada inovasi serta transformasi dalam berbagai sektor.
 
Hal ini disampaikannya dalam acara pertemuan dan konsolidasi politik antara Pandawa Lima dan Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Jumat (15/12).
 
"Keduanya memiliki komitmen untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih maju dan berdaya saing, tidak hanya sebagai pelanjut pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya, lebih dari itu Prabowo-Gibran akan melengkapi dan menjadi penyempurna program pembangunan yang ada saat ini," kata Ryano dalam keterangannya yang diterima di Jakarta pada Sabtu.
 
Ryano menyoroti bahwa Prabowo-Gibran memiliki latar belakang dan keahlian yang berbeda, yang diharapkan dapat membawa variasi dan keunggulan dalam memimpin negara.
 
Ia menjelaskan bahwa Prabowo, dengan pengalaman militernya dan keberhasilannya dalam berbagai posisi pemerintahan, mampu memberikan kestabilan dan keamanan.
 
Sementara itu, Gibran, sebagai seorang pengusaha muda sukses, dianggap dapat membawa ide-ide segar dan solusi inovatif untuk menanggapi dinamika perkembangan global.
"Misalnya dalam hal pembangunan sumber daya manusia. Selain pembangunan fisik dan ekonomi, Prabowo-Gibran juga mengusung program peningkatan kualitas SDM Manusia Indonesia melalui program pemberian makan siang dan susu gratis kepada para siswa dan santri, juga bagi Ibu hamil," lanjutnya.
 
Program ini adalah bentuk perhatian dan keberpihakan nyata Prabowo-Gibran pada generasi masa depan Indonesia sejak janin masih dalam kandungan ibunya.
 
"Studi dari WFP (world food program) PBB atas Program Makan Siang di Sekolah merupakan salah satu investasi dan intervensi terbaik bagi pemerintah untuk pengkatan kualitas SDM masyarakat, sebab bagi anak-anak keluarga miskin, makan siang di sekolah adalah satu-satunya makanan bernutrisi penuh yang disantap setiap harinya," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa program ini telah dilakukan 76 Negara dan telah membantu 418 Juta nutrisi anak miskin diseluruh dunia.

Bahkan dari 76 negara yang telah menjalankan program ini menyatakan diri siap membantu Indonesia dengan menanda tangani komitmen dalam bentuk MoU (memorandum of understanding) di bulan Oktober 2023 yang lalu.
 
Selain itu, program tersebut lanjut Ryano akan berdampak langsung pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hingga partisipasi perempuan dan ibu-ibu.
 
Hal ini tegas dinyatakan oleh Prabowo-Gibran bahwa program ini dipayungi oleh suatu regulasi yang akan menjamin dan memastikan keterlibatan UMKM dan perempuan dalam program tersebut.
 
Selain itu, juga dilakukan pembatasan akan peran pengusaha besar/papan atas untuk tidak diperbolehkan untuk berbisnis dalam program makan siang dan pemberian susu ini.
Dalam konteks ini, Ryano mengajak masyarakat untuk melihat Prabowo-Gibran sebagai pemimpin yang membawa semangat baru dan penuh dedikasi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia.
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023