Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian, Mohamad S Hidayat, melantik pejabat Eselon I Kementerian Perindustrian di Jakarta, Jumat.

Pejabat yang dilantik yaitu Panggah Susanto, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur (BIM), dilantik menjadi Direktur Jenderal Industri Agro.

Sedangkan Benny Wachjudi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Industri Agro dilantik menjadi Dirjen BIM.

Selain itu, Dyah Winarni Poedjiwati yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama Industri Internasional dilantik menjadi Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Sumber Daya Industri dan Teknologi menggantikan  Sakri Widianto yang memasuki masa pensiun.

Dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA News, Menperin MS Hidayat mengatakan pejabat eselon I memiliki peran penting dan strategis karena merupakan pimpinan dalam organisasi Kementerian Perindustrian. Kinerja mereka juga akan mempengaruhi kinerja Kemenperin dalam melakukan pembinaan dan pengembangan industri nasional.

Hidayat juga meminta mereka mewujudkan percepatan atau akselerasi industri sesuai kebijakan yang telah disusun untuk mendorong pertumbuhan sektor industri sebagai penggerak utama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Ia juga meminta mereka sebagai unsur pimpinan di lingkungan Kemperin untuk membangun kerja sama dan bersinergi dengan kementerian atau lembaga lain guna meningkatkan daya saing industri nasional.

Di samping pelaksanaan tugas yang menyangkut pembinaan dan pengembangan industri, pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik (Good Governance and Clean Government) perlu dilakukan guna mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi.

Langkah-langkah yang telah dilakukan Kemenperin untuk mewujudkan pemerintahan yang baik diantaranya dengan melakukan pembinaan secara terus-menerus dan berkelanjutan terhadap kinerja aparatur, tata kelola keuangan, akuntabilitas, sistem pengawasan, serta pemberian remunerasi yang sesuai.

Apalagi, Kemenperin telah mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK sejak tahun 2009 yang merupakan prestasi terbaik dalam penilaian laporan keuangan sesuai dengan kaidah akuntansi keuangan negara.

"Prestasi ini tentunya sangat membanggakan, dan saya berharap dapat terus dipertahankan pada tahun-tahun berikutnya," ujar Hidayat.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013