Tuan rumah patut mewaspadai masalah pemesanan kamar, jangan sampai ada negara yang terlanjur memesan satu blok...
Palembang (ANTARA News) - Jumlah hotel dan penginapan di Palembang mencukupi kebutuhan atlet dan ofisial peserta olahraga Islamic Solidarity Games III, 22 September-1 Oktober 2013, kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Herlan Aspiudin.

"Di Palembang terdapat 38 hotel yang di antaranya terdapat dua hotel berbintang lima, sehingga secara keseluruhan total mencapai 3.000 kamar. Artinya, memiliki kemampuan untuk menampung peserta yang mencapai sekitar 1.800 orang dan 700 orang ofisial," kata Herlan seusai melakukan rapat koordinasi persiapan Islamic Solidarity Games (ISG) dengan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin di Palembang, Jumat.

Ia mengemukakan, para pengusaha hotel telah bersepakat untuk melakukan koordinasi dengan PHRI atau panitia pelaksana dalam pemesanan kamar mengingat negara peserta ISG memiliki kemampuan finansial yang sangat memadai.

Koordinasi itu diperlukan agar tidak terjadi pemubaziran dalam penggunaan kamar hotel mengingat Sumsel sebagai tuan rumah memiliki keterbatasan jumlah hotel berkategori berbintang lima hingga satu.

"Tuan rumah patut mewaspadai masalah pemesanan kamar, jangan sampai ada negara yang terlanjur memesan satu blok bahkan seluruh kamar di suatu hotel sekaligus, karena ini akan merepotkan Sumsel sebagai tuan rumah," katanya.

Terkait dengan katagori hotel yang beragam di Sumsel, atau tidak semuanya berbintang lima, menurutnya harus dimaklumi negara peserta mengingat Sumsel bukan ibu kota negara.

"Jumlah hotel masih terbatas meskipun sudah banyak dibandingkan sebelum SEA Games tahun 2011, hal ini harus dipahami negara-negara peserta," katanya.

Terkait dengan sumber daya manusia (SDM) menurutnya tidak perlu diragukan mengingat terdapat 1.500 orang pekerja hotel di Palembang telah menyandang sertifikat internasional.

"Masalah pelayanan tidak perlu diragukan, malahan saat pelaksanan SEA Games lalu tidak mendapatkan keluhan, bahkan dinilai sukses. Meski demikian, tetap tidak bisa disamakan karena peserta ISG merupakan negara-negara kaya dan makmur yang mungkin memiliki karakter berbeda," katanya.

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013