General Manager Solo Safari Shinta Adithya saat ditemui di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu, mengatakan salah satu faktor yang menarik kedatangan pengunjung adalah pembangunan fase kedua lokasi tersebut dijadwalkan selesai pada 22 Desember.
“Kalau kita berkaca pada hari libur Lebaran yang kemarin, H+2 itu dikunjungi sekitar 1.200 orang dalam satu hari. Kalau nanti, karena satwa dan juga fasilitas yang lebih banyak itu kita perkirakan akan bisa lebih banyak dari musim Lebaran yang lalu,” kata Shinta.
Baca juga: Taman Safari Solo rencanakan bangun Museum Gesang pada 2024
Solo Safari akan mengadakan acara grand opening atau pembukaan lokasi taman satwa tersebut pada 22 Desember. Pada saat itu, berbagai satwa dan juga fasilitas juga akan dipamerkan.
“Pada saat grand opening nanti, kita akan hadirkan satwa-satwa baru seperti unta tunggang, buaya, kuda nil, dan juga akan ada kubah burung terbesar di Solo,” ujar Shinta.
Solo Safari yang mengusung konsep walking safari itu memang ingin memberikan kesan yang berbeda dengan Taman Safari lainnya. Area seluas 13,9 hektar itu dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk bisa lebih dengan berbagai satwa yang dihadiri sambil memberi makan satwa-satwa tersebut.
Tidak hanya fokus menghadirkan satwa-satwa yang baru, pihak Safari Solo juga akan membuka berbagai wahana bermain yang bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung.
Solo Safari sebelumnya dikenal sebagai Taman Satwa Taru Jurug Surakarta, berdiri sejak 1878. Pada awal tahun ini, Taman Safari merombak taman satwa tersebut menjadi kebun binatang dan menghadirkan banyak satwa baru.
Baca juga: Solo Safari persilakan areanya digunakan untuk foto pranikah
Baca juga: Taman Safari Bogor siapkan "hutan menyala" sambut liburan tahun baru
Baca juga: KLHK-Taman Safari Indonesia kampanye gerakan kepedulian satwa komodo
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023
